Loading...
FLORA & FAUNA
Penulis: Sotyati 14:04 WIB | Senin, 29 Agustus 2016

Mulwa, Buah Berkhasiat yang Dilupakan

Mulwa (Annona reticulata, L.). (Foto: ntbg.com/P Goltra)

SATUHARAPAN.COM –  Melihat buah mulwa sepintas, mengingatkan pada buah srikaya. Tumbuhan mulwa memang  tergolong ke dalam genus Annona, yang memiliki kekerabatan dengan sirsak (Annona muricata) dan srikaya (Annona squamosa).

Buah mulwa, yang memiliki nama ilmiah Annona reticulata, L., kini mulai langka. Tumbuhan ini sulit dijumpai karena tidak banyak lagi ditanam. Selain banyak yang kurang begitu menyukai rasanya, juga karena jumlah panenan buahnya yang relatif sedikit dalam satu pohon.

Namun, siapa sangka, buah yang tak banyak dilirik orang ini memiliki khasiat potensial bagi industri obat. Hasil penelitian Hamidah, staf pengajar Fakultas Saintek, Universitas Airlangga, yang dia ungkapkan dalam ujian terbuka promosi doktor di Fakultas Biologi UGM, 31 Oktober 2009, menyebutkan buah mulwa merupakan komoditi pangan yang bernilai lebih dan berpotensi dimanfaatkan untuk kesehatan. Buah itu, menurut Hamidah yang dikutip dari ugm.ac.id, mengandung senyawa acetogenin untuk antikanker dan alkaloid untuk mengatasi gagal ginjal.

Mulwa adalah pohon atau perdu, dengan tinggi kurang lebih 7 m – 10 m. Akarnya termasuk akar tunggang, dan berwarna putih kotor.

Batangnya berkayu, bulat, bercabang, berwarna cokelat keputih-putihan.

Daunnya tunggal, bulat telur sampai lanset, bertepi rata, pangkal dan ujungnya runcing, pertulangan menyirip, berwarna hijau.

Bunganya majemuk, berwarna kuning keputih-putihan.

Buahnya majemuk, bulat, dan berwarna kuning atau merah kekuningan.

Biji  mulwa bersegi, licin, berwarna cokelat bila masih muda dan berwarna hitam bila sudah tua.

Para ahli botani, mengutip dari Wikipedia, memperkirakan mulwa tumbuhan asli kawasan Karibia dan Amerika Tengah, yang kemudian menyebar di daerah tropis di seluruh dunia. Mulwa tumbuh mulai di dataran rendah hingga ketinggian 1.500 meter di atas permukaan laut di kawasan Amerika Tengah yang memiliki iklim peralihan. Mulwa juga ditemukan ditanam atau tumbuh liar di Asia Tenggara, Taiwan, India, Bangladesh, Pakistan, Australia, dan Afrika.

Jika sirsak dalam bahasa Inggris disebut soursop dan srikaya disebut sugar-apple, mulwa dikenal dengan nama custard apple. Membuka-buka situs hort.purdue.edu, diperoleh nama mulwa dalam bahasa Inggris yang lain, yakni sweetsop. Nama lain, menurut Wikipedia, adalah wild-sweetsop, bull's heart, bullock's-heart, ox-heart, atau Jamaican apple.

Warga Spanyol menyebutnya anon atau rinon. Nama lain, seperti disebutkan dalam karya penelitian Julia Morton, “Fruits of Warm Climates”, yang dimuat di hort.purdue.edu, adalah coeur de boeuf (Prancis), coracao de boi (Portugal), chirimoya roia (Bolivia), anona rosada (San Salvador), anona roja atau anona colorada (Guatemala), araticum ape atau araticum do mato (Brasil).

Di Antilles Belanda, tumbuhan buah ini disebut kasjoema, sementara di Suriname disebut boeah nona. Nama lain adalah mamon atau chirimoya (Kuba). Di Amerika Tengah, sebutannya beraneka, seperti anona, anonillo, atau anon pelon (di Kolombia). Warga Indian Karibia menyebut nama buah ini alacalyoua, sementara warga Aztec menyebutnya quaultzapotl, dan warga Maya menyebutnya tsulimay, tsulilpox, tsulipox, pox, oop, atau op.

Di Asia, warga India menyebutnya ramphal, nona, atau luvuni, sementara di Filipina orang menyebutnya sarikaya. Nama lainnya adalah nona kapri atau lonang (Malaysia), noi nong (Thailand), mo bat atau  mean bat (Kamboja), khan tua lot (Laos), binh bat atau qua na (Vietnam).

Di daerah penyebarannya di Indonesia, mulwa memiliki aneka nama lokal, yakni serba rabsa (Aceh), buah nona (Melayu), buah unah (Lampung), manowa (Sunda), mulwo, menuwo (Jawa Tengah), binuwa (Madura ), anona (Flores), nonadae lok (Rote), srikaya susu (Bugis), srikaya doke (Makasar), Manunang (Bolaang Mongondow), boinon (Kai), buah nyonya (Ambon).

Manfaat dan Khasiat Mulwa

Di antara jenis-jenis tumbuhan buah di dalam genus Annona, mulwa, seperti disebutkan di situs hort.purdue.edu,  memang diibaratkan si “ugly duckling”, paling tidak diperhitungkan, terutama jika dibandingkan dengan sirsak dan srikaya.

Buah ini hanya dikonsumsi masyarakat kelas bawah di India. Namun, custard apple dikonsumsi segala lapisan masyarakat di Amerika Tengah, Meksiko, dan kawasan Karibia. Buahnya mudah dipetik jika matang pohon, dimakan langsung dengan dibubuhi gula atau krim. Kadang-kadang juga diolah menjadi campuran milk shakes, custard, atau es krim. Buah mulwa juga dimanfaatkan sebagai campuran puding atau saus untuk kue.

Per 100 gram mulwa mengandung 80 – 101 kalori, 1.17-2.47 g protein, 0.5-0.6 g lemak,20-25.2 g karbohidrat, 0.9-6.6 g serat kasar, vitamin dan mineral.

Sejak lama orang secara tradisional memanfaatkan rebusan akarnya untuk penurun demam, sementara getah kulit akarnya dipakai sebagai obat sakit gigi. Kulit kayunya bersifat astringent, dan rebusannya diolah menjadi tonic (penguat) untuk mengobati gangguan perut.

Rebusan daunnya digunakan sebagai obat pembasmi cacingan. Sementara daun yang dilumatkan dimanfaatkan sebagai obat bisul.

Buah yang belum matang yang dikeringkan, secara tradisional dimanfaatkan untuk obat diare atau disentri.

Di dunia modern, peneliti terus meneksplorasi potensi mulwa. Hasil penelitian Hamidah, misalnya, membuktikan buah ini merupakan komoditi pangan yang bernilai lebih dan berpotensi dimanfaatkan untuk kesehatan.

Buah ini mengandung senyawa acetogenin untuk antikanker dan alkaloid untuk mengatasi gagal ginjal. Hamidah berpendapat, mengonsumsi buah-buahan dari alam sangat bermanfaat, terutama untuk menangkal berbagai penyakit yang datang seiring dengan bertambahnya usia, ujar lulusan doktor ke-1037 UGM itu.

Dalam kesimpulan disertasinya yang berjudul “Biosistematika Annona Murricata L., Annona Squamosa, dan Annona Reticulata dengan Pendekatan Numerik”, diketahui bahwa variasi karakter fenotip buah sirsak, srikaya, dan buah nona pada habitat yang berbeda, tidak diikuti perubahan variasi karakter genotip dan kedudukan takson berdasar kandungan alkaloid dan flavonoid serta sidik jari DNA dengan teknik RAPD.

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home