Musikus Jazz Legendaris Ellis Marsalis Meninggal Dunia karena Corona
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Musikus jazz legendaris, Ellis Marsalis, meninggal dunia setelah berjuang melawan pneumonia yang disebabkan virus corona baru (COVID-19).
Pianis jazz tersebut meninggal dunia pada usianya yang ke-85 tahun, kata putranya Ellis Marsalis III.
“Pneumonia adalah penyebab kematiannya. Tapi itu disebabkan COVID-19,” katanya, seperti dikutip Time, Jumat (3/4).
Ellis Marsalis III mengatakan ia berkendara dari Baltimore, Amerika Serikat, pada hari Minggu (29/3) agar bisa bersama sang ayah saat ia dirawat di rumah sakit.
“Aku bersamanya di rumah sakit selama enam atau tujuh jam kemarin. Branford menemaninya pada Senin, aku kemarin, dan Jason bersamanya hari ini. Ia meninggal dunia pas Jason pergi,” kata Ellis III.
Empat dari enam orang anak laki-laki Ellis Marsalis adalah musisi hebat di AS, yakni Wynton (58), putra kedua, pemain terompet andal AS yang jadi artistic director of jazz di Lincoln Center, New York.
Putra pertama adalah Branford (59), pemain saksofon yang jadi pemain utama di band The Tonight Show dan ikut tur bersama Sting.
Delfeayo, putra keempat, pemain trombone, seorang musisi dan produser rekaman kenamaan. Jason (43), putra bungsu, seorang drummer, memiliki sebuah band. Sementara Ellis Marsalis III (56), putra ketiga, keluar dari jalur musik, untuk menekuni fotografi. Ia juga dikenal sebagai penyair dari Baltimore.
Wali Kota New Orleans LaToya Cantrell mengumumkan kematian sang musikus lewat sebuah keterangan pada Rabu (1/4) malam.
“Ellis Marsalis adalah seorang legenda. Ia purwarupa saat kita membicarakan soal New Orleans jazz,” kata Cantrell, yang menyebut sosok Marsalis sebagai seorang guru, ayah, dan ikon.
Salah satu murid selebritas Marsalis adalah musikus dan penyanyi Harry Connick Jr.
Perjalanan Karier
Ellis Marsalis lahir di New Orleans, putra dari aktivis social dan operator sebuah hotel tempat Marsalis bertemu dengan banyak musikus kulit hitam yang sedang tur, yang tidak dapat menginap di hotel-hotel di pusat kota yang mereka tonton.
Ia bermain saksofon di sekolah menengah, tetapi juga bermain piano saat ia pergi ke Universitas Dillard.
Meskipun New Orleans penuh dengan jazz tradisional dan rock and roll, Marsalis lebih menyukai bebop dan jazz modern.
Ia main RnB, soul, dan rock and roll di Bourbon Street untuk menafkahi keluarga.
Marsalis bergabung dengan Korps Marinir dan ditugaskan untuk menemani solois di program TV mingguan layanan di CBS di New York. Di sanalah ia belajar main semua jenis musik yang berbeda.
Ia lantas bekerja di Playboy Club, lalu memberanikan diri menjalankan klubnya sendiri, yang dengan cepat bangkrut.
Pada tahun 1967, pemain terompet Al Hirt mempekerjakannya. Ketika tidak di Bourbon Street, band Hirt muncul di TV nasional - melakukan pertunjukan utama di The Tonight Show dan The Ed Sullivan Show.
Marsalis belajar sekaligus mengajar improvisasi di Universitas Xavier di New Orleans. Pada pertengahan 1970-an, ia bergabung dengan sekolah menengah New Orleans tempat ia mengajar dan kemudian memengaruhi generasi baru musisi jazz muda.
Ketika ditanya bagaimana ia bisa mengajar sesuatu yang bebas seperti improvisasi jazz, Marsalis suatu saat berkata, “Kami tidak mengajar jazz, kami mengajar siswa.”
Pada tahun 1986 ia pindah ke Virginia Commonwealth University di Richmond sebagai koordinator Studi Jazz, sebuah jabatan yang dipegangnya hingga 1989, ketika Universitas New Orleans (UNO) memikatnya kembali untuk membuat program studi jazz di rumah.
Marsalis pensiun dari UNO pada tahun 2001, tetapi terus tampil, terutama di Snug Harbor di New Orleans, klub jazz kecil yang berlabuh di panggung jazz kontemporer kota - sering mendukung musisi muda yang punya masa depan menjanjikan.
Gaya melodinya dengan improvisasi tangan kanannya digambarkan macam-macam, mulai dari romantis, kontemporer, atau hanya “jazz Louisiana”.
Ia selalu menggunakan piano akustik, tidak pernah elektrik, dan bahkan dalam menafsirkan standar lama ada tautan yang jelas ke chord dan irama bebop mengemudi di tahun-tahun awalnya.
Ia mendirikan perusahaan rekaman sendiri, ELM (diambil dari inisial namanya), tetapi rekamannya terbatas sampai putranya menjadi terkenal. Setelah itu ia bergabung dengan mereka dan musisi lain di label mainstream dan menjadi headline perilisannya sendiri, banyak dari komposisinya sendiri.
Ia sering bermain di New Orleans Jazz dan Heritage Festival. Selama lebih dari tiga dekade ia bermain dua set 75 menit setiap Jumat malam di Snug Harbor sampai ia memutuskan aktivitas itu menjadi terlalu melelahkan. Tetapi, kemudian ia tetap tampil di sana pada kesempatan tertentu sebagai tamu istimewa.
Istri Marsalis, Dolores Ferdinand, meninggal pada tahun 2017. Ellis Marsalis meninggalkan enam anak, Branford, Wynton, Ellis III, Delfeayo, Mboya, dan Jason. (Ant)
Editor : Sotyati
Pj Wali Kota Pekanbaru Risnandar Terjaring OTT KPK
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengungkapkan Penjabat (Pj) Wali Kota ...