Loading...
EKONOMI
Penulis: Melki Pangaribuan 12:25 WIB | Sabtu, 16 April 2016

Mutiara Emas dari Raja Ampat Diminati Warga Jepang

Program Instore Promotion “Indonesia Fair” yang diselenggarakan di Mitsukoshi Department Store, selama sepekan (6-12 April 2016) di Tokyo. (Foto: Dok. Atase Perdagangan Tokyo, Jepang)

TOKYO, SATUHARAPAN.COM - Atase Perdagangan Tokyo, Jepang, Julia Silalahi mengatakan karya-karya sembilan desainer Indonesia berhasil memukau masyarakat Jepang.

Menurut dia, para desainer menampilkan produk-produk lifestyle seperti produk fesyen, kerajinan mutiara, batik, dan perhiasan yang bernilai seni tinggi, yang salah satunya adalah mutiara emas dari Raja Ampat, Papua.

"Beberapa pengunjung kaget sewaktu melihat mutiara emas asli Raja Ampat Papua, koleksi Aulia Jewelry," ujar Julia Silalahi dalam keterangan tertulis, hari Jumat (15/4).

Julia mengaku bangga dengan keberhasilan program Instore Promotion “Indonesia Fair” yang diselenggarakan di Mitsukoshi Department Store, selama sepekan (6-12 April 2016) di Tokyo.

"Indonesia bangga bisa menampilkan dan menjual karya desainer Indonesia di pusat perbelanjaan yang sangat bergengsi ini. Produk Indonesia semakin dikenal sebagai produk dengan cita rasa seni yang berkualitas," tutur Julia.

Mitsukoshi Department Store telah berdiri selama lebih dari 300 tahun dan merupakan yang tertua dan terbesar di Jepang. Pusat perbelanjaan ini terkenal sangat dicintai masyarakat Jepang karena menekankan high end quality untuk produk-produk pilihannya. Mitsukoshi juga menyajikan pelayanan prima kepada pelanggan.

Kesembilan desainer tersebut yaitu Sumba Art yang mengusung produk handbag/purse yang disulam dengan beads berwarna warni. Desainer dari Aulia Jewelry memperkenalkan fashionable pearl yang memakai mutiara yang khusus diambil dari perairan Raja Ampat, Papua.

Sementara Suardana Silver membawa Bali silver jewelry, perhiasan yang bertema “back to nature”. Produk berbasis bahan kulit diperkenalkan desainer dari Deer Leather yang membawa sheep leather bag, tekstur kulit domba yang lembut dan ringan.

Produk batik dibawa Batik Chic yang menciptakan produk batik fashion and bags, kombinasi desain modern dan traditional. Selain itu, Ardiyanto Batik mengusung hand-printed batik, batik tulis scarf and fashion dengan design elegant. Ada pula Tuti Cholid yang menampilkan fesyen batik dengan kombinasi modern.

Sementara Timor Textile mengusung traditional weaving cloth, tenun ikat yang sangat tradisional dari pemintalan benang hingga menjadi kain. Sedangkan Tenun Ai membawa untangling weaving, fashion dan Obi/sabuk untuk kimono tenun yang memakai cara hogushiori/tenun Jepang.

Menurut Julia, perhiasan dari silver banyak menarik perhatian banyak pengunjung dengan desain yang disukai pasar Jepang, yaitu back to nature. "Masyarakat Jepang tertarik dengan tema back to nature. Ini dapat menjadi perhatian desainer kita," katanya.

Guna menarik konsumen berbelanja, sengaja ditampilkan atraksi tari Bali, workshop cara menyeduh teh Jawa, demo membatik, dan fashion show. Dengan fashion show, pengunjung menjadi lebih tertarik pada fesyen batik, karena bisa melihat secara langsung keindahan batik bila diperagakan dibanding jika hanya melihatnya saat dipajang di patung atau hanger.

Selain itu, demo membatik dari Ardiyanto Batik juga membuat pengunjung takjub pada proses pembuatan kain dengan cara traditional dan seni yang tinggi.

Julia mengatakan, pelanggan yang setia dengan produk Indonesia menyampaikan harapan agar produk-produk Indonesia yang unik dan bernilai seni tinggi dapat terus mengisi kebutuhan dan memberikan kepuasan kepada para pelanggan.

“Kami berupaya mendorong keinginan masyarakat Jepang yang mengharapkan adanya lebih banyak produk-produk pilihan berkualitas tinggi, termasuk produk kebutuhan kaum pria seperti kemeja dan tas kulit (business bag dan tablet case),” ujar Julia.

Menurutnya, masyarakat Indonesia yang tinggal di Jepang, terutama yang berdomisili di Tokyo dan sekitarnya pun sangat menantikan acara ini, karena dapat mengobati rasa rindu memakai produk-produk Indonesia yang berkualitas.

"Secara tidak langsung, acara ini menjadi media promosi bagi rekan-rekan mereka di Jepang,” ujar Julia.

Selama seminggu, kegiatan Instore Promotion dikunjungi sekitar 750 orang, terdiri dari masyarakat Jepang dan Indonesia yang kebanyakan berdomisili di Tokyo dan sekitarnya. Hadir pula tamu undangan khusus dari Perwakilan Kedutaan Amerika dan Kedutaan Belanda yang ada di Tokyo.

Ke depan, diharapkan Instore Promotion dapat diselenggarakan secara rutin setiap tahun untuk mengangkat nama dan nilai produk-produk berkualitas Indonesia di bidang bisnis ritel, sekaligus memberi semangat kepada pengusaha-pengusaha Indonesia di berbagai bidang lain untuk ikut serta memamerkan hasil karya di kesempatan berikutnya.

Kegiatan serupa akan berlangsung pada 9-15 Agustus 2016 di Mitsukoshi Department Store Hiroshima yang akan dikoordinir oleh Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Osaka.

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home