Loading...
INDONESIA
Penulis: Endang Saputra 10:18 WIB | Sabtu, 27 Februari 2016

Negara Tidak Bisa Sendirian Lawan Terorisme

Ilustrasi: Serangan bom teroris di kawasan Jalan MH Thamrin Jakarta Pusat. (Foto:Dok.satuharapan.com/Dedy Istanto)

MAKASSAR, SATUHARAPAN.COM – Organisasi pendiri Golkar, Kosgoro, mendukung upaya membendung paham radikal dan tindakan melawan terorisme guna menjaga keutuhan Indonesia.

Ketua Umum Kosgoro, Agung Laksono, dalam seminar tentang peran Kosgoro dalam memperkuat deradikalisasi di Makassar, pada hari Jumat (26/2) mengatakan, melawan radikalisme dan terorisme tidak bisa hanya dipasrahkan kepada negara semata.

Melawan radikalisme juga harus melibatkan masyarakat dan seluruh pemangku kepentingan sehingga tidak ada celah yang bisa disusupi paham terorisme maupun paham radikalisme.

 Hal ini karena radikalisme dan terorisme menyusup dalam masyarakat secara rahasia dan tidak selalu dapat dideteksi oleh aparat negara.

"Untuk itu, ancaman radikal dan terorisme harus ditanggulangi secara serius dengan sinergi pemerintah dan masyarakat," katanya.

Dia menyatakan, sebagai organisasi masyarakat yang menjadi penyokong ideologi negara, Kosgoro akan turut serta menjaga marwah Pancasila dari rongrongan ideologi-ideologi penyusup seperti paham radikal dan teroris.

Ketua Pengurus Daerah Kolektif Kosgoro Sulawesi Selatan, Syahrul Limpo, mengatakan, Kosgoro dapat menjadi soft power dalam mencegah paham radikal. Terus mengisi ideologi Pancasila bagi  anggota Kosgoro di berbagai daerah, akan menghindarkan diri disusupi paham radikal dan teroris.

Ia sepakat penanganan teroris tidak cukup dilakukan melalui hard power atau aparat negara seperti polisi dan TN, namun dibutuhkan peran masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya termasuk partai politik.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme, Saud Nasution, mengatakan, dalam pelaksanaan deradikalisasi pihaknya melakukan pendekatan sosial dan budaya. Selain itu dengan pelibatan mantan teroris yang telah bertobat untuk mensosialisasikan bahaya radikalisme dan terorisme.

Menteri Pertahanan, Ryamizard Ryacudu mengatakan, gerakan bela negara dibutuhkan untuk melawan radikalisme dan terorisme.(Ant)

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home