Loading...
EKONOMI
Penulis: Prasasta Widiadi 12:35 WIB | Selasa, 09 September 2014

Nelayan Tuntut Kesejahteraan di Depan Kantor Gubernur DKI Jakarta

Nelayan Tuntut Kesejahteraan di Depan Kantor Gubernur DKI Jakarta
Para pengunjuk rasa yang tergabung dalam Aliansi Nelayan dan Mahasiswa Menggugat (ANMM) meneriakkan tuntutan dari luar kantor Gubernur, Selasa (9/9). (Foto-foto: Prasasta Widiadi).
Nelayan Tuntut Kesejahteraan di Depan Kantor Gubernur DKI Jakarta
Para pengunjuk rasa yang berasal dari Cilincing, Jakarta Utara, meneriakkan tuntutannya terbebas dari kemiskinan.
Nelayan Tuntut Kesejahteraan di Depan Kantor Gubernur DKI Jakarta
Para demonstran berasal dari Cilincing, Jakarta Utara, datang mengendarai metro mini dan sebuah mobil bak terbuka.
Nelayan Tuntut Kesejahteraan di Depan Kantor Gubernur DKI Jakarta
Petugas Kepolisian Polsek Gambir dengan sigap datang mengamankan Kantor Gubernur DKI Jakarta.

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Massa yang menamakan diri Aliansi Nelayan dan Mahasiswa Menggugat (ANMM) menuntut kesejahteraan yang dapat meningkatkan taraf hidup mereka.

Tuntutan itu dikemukakan Yazid Qulbuddin, koordinator lapangan ANMM, pada Selasa (9/9) di depan Kantor Gubernur DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta.

Yazid, mewakili ANMM, menuntut kesejahteraan agar terbebas dari kemiskinan yang selama ini membuat nelayan di Jakarta Utara hidup kurang layak.

“Mari, kawan-kawan, sambil melantunkan lagu Indonesia Raya kita kemukakan bahwa kita minta kesejahteraan dari pemimpin, kepala daerah, agar mampu melaut lagi,” kata Yazid.

ANMM menuntut kepada Joko Widodo, presiden terpilih, agar konsisten menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia. Kenyataannya, menurut ANMM, keadaan nelayan sebagai garda maritim justru terpuruk. Yazid menambahkan Joko Widodo dan Basuki Tjahja Purnama selaku pasangan kepala daerah, sudah sewajarnya bekerja demi kepentingan rakyat, terutama memperjuangkan rakyat miskin.

“Pak Gubernur, ayo, jangan lupa blusukan lagi. Kami tidak bisa makan. Betul tidak, kawan-kawan?!” kata Yazid.

Dia dan kawan-kawannya meneriakkan tuntutannya di luar pagar kantor gubernur. Menurut pantauan satuharapan.com, lebih dari 90 pengunjuk rasa berasal dari Cilincing, Jakarta Utara, berangkat menuju Kantor Gubernur dengan menggunakan empat unit metro mini dan satu kendaraan bak terbuka, yang digunakan sebagai tempat Yazid dan beberapa kawannya berdiri di tengah-tengah kerumunan massa.

Yazid mengemukakan agar Joko Widodo selaku gubernur tetap konsisten dalam program prorakyat, dan saat menjumpai kemiskinan harus cepat tanggap. “Mari, kawan-kawan, kita serukan ke Pak Jokowi (panggilan akrab Joko Widodo) agar tetap berkomitmen kepada rakyat, dan mengentaskan kami dari kemiskinan,” kata Yazid.


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home