Loading...
DUNIA
Penulis: Yan Chrisna Dwi Atmaja 11:39 WIB | Senin, 26 Januari 2015

NIIS Konfirmasi Eksekusi Sandera Asal Jepang

Video yang diposting oleh pendukung NIIS di YouTube pada hari Sabtu (24/1), menunjukkan sandera Jepang Kenji Goto memegang sebuah foto yang tampaknya sandera lainnya yang telah dipenggal. (Foto: straitstimes.com)

BEIRUT, SATUHARAPAN.COM - Kelompok Islamic State atau Negara Islam Irak dan Suriah (NIIS/ISIS) memberikan konfirmasi pada Minggu (25/1) bahwa militan mereka telah mengeksekusi Haruna Yukawa, salah seorang dari dua warga Jepang yang mereka sandera, setelah rilis sebuah video yang mengumumkan kematiannya.

“Islamic State telah membuktikan ancamannya ... kami telah mengeksekusi sandera asal Jepang, Haruna Yukawa, setelah berakhirnya batas waktu yang diberikan,” kata kelompok ekstremis tersebut di radio Al-Bayan, yang mengudara di daerah kekuasaan mereka di Irak dan Suriah.

“Sandera kedua (Kenji Goto) meminta kerabatnya untuk menekan pemerintah (Jepang) agar membebaskan saudara perempuan kami Sajida al-Rishawi, yang ditahan di penjara para penindas di Yordania, dalam pertukaran untuk pembebasannya,” katanya.

Rishawi adalah pengebom bunuh diri perempuan asal Irak yang menunggu hukuman mati di Yordania sehubungan dengan tiga serangan bom di hotel Amman Yordania yang membunuh 57 orang pada 9 November 2005.

Namanya muncul pada Sabtu (24/1) dalam sebuah video yang dirilis NIIS, yang menunjukkan gambar Goto sedang memegang foto jasad temannya yang sudah dieksekusi, Haruna Yukawa.

Video tersebut disertai rekaman suara dari seorang pria yang mengaku sebagai Goto. Dalam rekaman itu ia menyalahkan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe atas kematian rekannya karena ia tidak membayar tebusan sebesar 200 juta dolar Amerika (sekitar Rp 2,5 triliun) pada akhir batas waktu 72 jam yang diumumkan NIIS pada Selasa (20/1).

Rekaman suara tersebut juga mengungkapkan permintaan baru untuk membebaskan Rishawi, mengatakan para militan tidak lagi menuntut uang untuk menyelamatkan hidupnya, tetapi ingin agar “saudara perempuan mereka” dibebaskan.

“Ini sederhana. Anda menyerahkan Sajida kepada mereka dan saya akan dibebaskan,” kata suara itu. (AFP)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home