Loading...
DUNIA
Penulis: Eben E. Siadari 09:58 WIB | Selasa, 15 November 2016

Obama Berharap Trump Tidak Lagi Bicara Seenaknya

Presiden Amerika Serikat Barack Obama (kanan) dan presiden terpilih dari Partai Republik Donald Trump berjabat tangan saat pertemuan mengenai rencana transisi di Oval Office, Gedung Putih, di Washington, DC.10 November 2016. (Foto: AFP/JIM WATSON)

WASHINGTON, SATUHARAPAN.COM - Dalam jumpa pers pertama setelah hasil pemilu presiden AS diumumkan, Presiden AS Barack Obama memberi komentar tentang Presiden terpilih, Donald Trump. Obama berusaha hati-hati dan memilih kata yang tepat untuk berbicara tentang Trump.

Salah satu yang ditegaskan oleh Obama ialah, Donald Trump harus menyesuaikan temperamennya ketika ia menghadapi realitas baru pekerjaannya mulai 20 Januari 2017 nanti. Trump tidak lagi dapat bicara seenaknya seperti masa kampanye.

"Kantor (kepresidenan) ini punya cara untuk membangunkan Anda," kata Obama, dalam jumpa pers di Gedung Putih.
"Aspek-aspek posisi atau predisposisi dia yang tidak sesuai dengan realitas, dia akan segera terguncang karena realitas punya cara dalam menegaskan jati dirinya," kata Obama, dilansir dari Reuters.

Pekan lalu, Obama dan Trump bertemu  Ruang Oval Gedung Putih untuk memulai transisi kekuasaan. Obama berkata bahwa Trump akan pragmatis dan tidak akan mendekati masalah yang dihadapi AS dari perspektif ideologis.

"Akan ada unsur-unsur tertentu dari temperamen dia yang tidak akan membuat dia nyaman, kecuali dia mengakui dan memperbaikinya," kata Obama.

"Karena ketika Anda jadi calon dan Anda bilang sesuatu itu tidak akurat atau kontroversial maka itu tidak begitu berdampak dibandingkan ketika Anda saat menjabat Presiden Amerika Serikat. Semua orang di dunia memperhatikan. Pasar bergerak," sambung Obama.

Obama yang pernah mengkritik temperamen Trump selama kampanye, menyatakan adalah penting bagi Trump untuk mengirimkan sinyal persatuan setelah kampanye yang panas sebelum Pemilu 8 November lalu.

"Saya berbesar hati atas pernyataan dia (Trump) pada malam Pemilu lalu mengenai perlunya persatuan, dan tekadnya menjadi presiden untuk semua orang. Pada Pemilu yang begitu panas dan begitu memecah belah seperti ini, bahasa tubuh itu penting," demikian kata Obama.


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home