Loading...
FOTO
Penulis: Dedy Istanto 07:24 WIB | Senin, 12 September 2016

Oposisi Suriah Terima Perjanjian Gencatan AS - Rusia

Oposisi Suriah Terima Perjanjian Gencatan AS - Rusia
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry dan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov berbicara saat konferensi pers setelah menggelar pertemuan untuk membahasa krisis Suriah di Jenewa, 9 September 2016. AS dan Rusia pada Jumat menyepakati rencana gencatan senjata di Suriah dan menetapkan dasar untuk proses perdamaian, kata Kerry. Fabrice Coffrini/AFP
Oposisi Suriah Terima Perjanjian Gencatan AS - Rusia
Warga Suriah berlari saat mendengar kabar serangan udara pemerintah di Douma, kota yang dikuasai pemberontak, 9 September 2016. Abd Doumany/AFP
Oposisi Suriah Terima Perjanjian Gencatan AS - Rusia
Sebuah foto yang diambil 14 Agustus 2016 menunjukkan reruntuhan gedung-gedung di permukiman al Khalediah di kota tengah Suriah; Homs. AFP PHOTO/Louai Beshara

BEIRUT, SATUHARAPAN.COM - Sebuah kelompok payung oposisi Suriah pada hari Sabtu (10/09) mengatakan menyambut baik perjanjian gencatan senjata yang dimediasi antara Moskow dan Washington selama itu dihormati oleh rezim.

"Kami berharap ini akan menjadi awal dari akhir siksaan rakyat sipil," kata anggota Komite Tinggi Negosiasi (High Negotiations Committee/) Bassma Kodmani.

"Kami menyambut baik perjanjian tersebut jika itu akan diberlakukan," katanya kepada awak media, dan dia mengatakan "sangat mendukung" gencatan permusuhan.

Dalam komentar yang disampaikan kepada AFP, dia mengatakan HNC "menerima dengan hati-hati" perjanjian itu.

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, John Kerry dan Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov mengatakan bahwa gencatan tersebut disepakati di Jenewa pada hari Jumat (9/9) malam dan akan diberlakukan pada hariSenin (12/9, pada hari pertama Idul Adha.

Kedua negara mendukung pihak berlawanan dalam konflik tersebut, dengan Moskow mendukung rezim Presiden Bashar al-Assad dan Washington mendukung koalisi kelompok pemberontak yang mereka anggap moderat.

Namun, jika Rusia mampu menekan Assad untuk menghormati gencatan senjata selama sepekan, Moskow dan Washington akan membentuk unit koordinasi bersama dan memulai serangan udara gabungan melawan target "teroris" yang sudah disepakati. (AFP)

 

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home