Loading...
BUDAYA
Penulis: Melki Pangaribuan 15:31 WIB | Selasa, 26 Mei 2015

Paduan Suara Afrika Selatan Suarakan HIV dan AIDS

Paduan Suara Memeza saat tampil di kantor ABC di Melbourne. (Foto: radioaustralia.net.au)

AUSTRALIA, SATUHARAPAN.COM - Kelompok paduan suara dari komunitas terbesar di Afrika Selatan, Soweto sedang berada di Australia. Mereka mempromosikan karya-karya mereka yang digabung dalam seni suara berjudul 'Mandela in Me'.

Sejak tahun 2005, Soweto membuat kelompok paduan suara yang diberi nama Memeza. "Tujuan dari paduan suara ini adalah untuk menyuarakan suara-suara dari mereka yang tidak pernah didengar," ujar Jimmy Mulovhedzi, Ketua Paduan Suara Memeza seperti dilansir radioaustralia.net.au, Selasa (26/5).

"Kita ini berasal dari Afrika Selatan, pernah memiliki sejarah kelam di mana leluhur kami mengalami pemisahan ras antara kulit putih dan hitam. Kini kami sudah bebas, tapi kami tetap terjerat dalam masalah kemiskinan dan HIV juga AIDS," tambah Jimmy.

Lewat paduan suara, mereka menyanyikan perlawanan yang mereka lakukan demi menumpas kemiskinan dan HIV. "Musik kita memang berasal dari jalanan di Soweto, tapi kami masukan unsur lain sehingga lebih enak didengar," kata dia.

Kelompok ini sedang melakukan promosi dari produksi lagu-lagu mereka yang diberi nama 'Mandela in Me'.

Valanga Khoza, salah satu penyanyi paduan suara yang kini tinggal di Melbourne menceritakan bagaimana kelompok paduan suara ini bisa sampai menggelar pertunjukkan di Melbourne.

"Setelah pindah ke Australia, saya tetap memiliki koneksi dengan Afrika Selatan. Kami menggelar pertukaran budaya antara Afrika Selatan dan Australia. Lalu, saya bertemu dengan Jimmy dan mengajaknya tampil disini," kata Valanga.

Para anggota paduan suara ini kebanyakan berasal dari Soweto, tapi ada beberapa yang berasal dari kota-kota lain di Afrika Selatan.

Salah satu lagu yang ada dalam proyek terbaru mereka adalah berasal dari era mendiang Nelson Mandela, yang menceritakan soal situasi HIV dan AIDS di Afrika Selatan. (radioaustralia.net.au)

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home