Loading...
SAINS
Penulis: Sabar Subekti 06:04 WIB | Jumat, 24 September 2021

PAHO: Kawasan Amerika Diperkirakan Hadapi COVID-19 Hingga 2022

Foto bertanggal Kamis, 19 Maret 2020 ini, seorang pasien dibawa dengan tandu ke United Memorial Medical Center setelah melalui pengujian COVID-19 di Houston. Orang-orang berbaris di mobil mereka dalam antrean yang membentang lebih dari dua mil untuk diuji dalam pengujian drive-thru untuk virus corona. (Foto: dok. AP/David J. Phillip)

SATUHARAPAN.COM-Organisasi Kesehatan Pan Amerika (Pan American Health Organization/PAHO) memperingatkan bahwa negara-negara di kawasan itu dapat terus menghadapi wabah COVID-19 lokal "hingga 2022" bahkan ketika kematian telah turun dari puncaknya pada bulan Januari.

Sementara vaksinasi sedang berkembang, kawasan itu menghadapi “masalah ketidaksetaraan vaksin yang parah” yang akan memperpanjang pandemi, terutama di negara-negara Amerika Latin yang lebih miskin, kata PAHO dalam sebuah laporan pada pertemuan penetapan kebijakan tahunannya.

Itu berarti perlunya tindakan pencegahan yang berkelanjutan, termasuk prosedur untuk deteksi dini, penyelidikan dan isolasi kasus yang terinfeksi, serta pelacakan dan karantina kontak.

Wabah baru diperkirakan terjadi di lembaga-lembaga seperti panti jompo, penjara dan daerah perkotaan yang padat penduduk.

Sementara cakupan vaksinasi dapat mencapai tingkat yang tinggi secara keseluruhan, banyak yang akan bergantung pada ketersediaan pasokan vaksin, yang terbatas di seluruh dunia, dan akses serta permintaan di antara kelompok populasi tertentu, kata PAHO.

“Keraguan vaksin selanjutnya dapat memperlambat penyerapan oleh populasi atau mencegah pencapaian vaksinasi,” kata laporan cabang regional Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Dalam pembaruannya tentang situasi COVID-19 di Amerika, PAHO mengatakan hampir semua negara dan wilayah di kawasan itu telah melaporkan deteksi setidaknya satu dari empat varian COVID yang menjadi perhatian.

Setengah dari mereka telah mendeteksi varian Delta yang sangat menular, yang sekarang menjadi strain dominan di Kanada, Meksiko dan AS, menurut PAHO.

Wilayah Amerika telah terpukul lebih keras daripada bagian lain dunia, dengan lebih dari dua juta kematian sejauh ini. Amerika Serikat dan Brasil memiliki angka kematian tertinggi di dunia.

Brasil, Kolombia, Meksiko, Peru, dan AS termasuk di antara 10 negara teratas untuk kematian kumulatif secara global.

Amerika Latin dan Karibia memiliki lebih banyak kematian akibat COVID-19 dibandingkan Asia dan Afrika. (Reuters)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home