Loading...
SAINS
Penulis: Sabar Subekti 08:40 WIB | Kamis, 25 Juni 2020

Pakar: COVID-19 Mungkin Akibatkan Kerusakan Panjang pada Paru-paru

Foto rontgen paru-paru. (Foto ilustrasi: dok. Reuters)

LONDON, SATUHARAPAN.COM-Sebanyak satu dari tiga pasien yang sembuh dari COVID-19 kemungkinan dapat menderita kerusakan jangka panjang pada paru-paru atau otak, serta kelelahan kronis dan masalah psikologis, menurut sebuah penelitian.

Para ahli dari National Health Service Inggris (NHS) mengatakan ada bukti yang berkembang bahwa virus tersebut menyebabkan kerusakan permanen, atau dalam beberapa kasus permanen pada tubuh setelah pemulihan.

Panduan NHS Inggris yang dilaporkan oleh surat kabar Daily Telegraph menunjukkan bahwa paru-paru pada 30 persen pasien dapat rusak atau terluka jika COVID-19 mengikuti pola yang sama dengan penyakit serupa seperti SARS (Severe Aqute Respiratory Syndrome) dan MERS (Midle East Respiratory Syndrome).

Panduan itu juga mengatakan COVID-19 dapat menyebabkan kerusakan permanen pada otak pada seperempat pasien yang menderita gangguan pernapasan, yang menyebabkan peningkatan risiko penyakit Alzheimer dan kelelahan kronis yang berkepanjangan.

Hilary Floyd, direktur klinis di NHS Seacole Center untuk pemulihan COVID-19, mengatakan dia khawatir tentang betapa sedikit yang diketahui tentang konsekuensi jangka panjang dari virus, dan dia terkejut dengan dampaknya yang bertahan lama pada orang yang lebih muda.

“Kami memiliki beberapa pasien berusia 40-an tahun saat ini; kami benar-benar tidak mengharapkan itu," katanya. "Ini adalah orang-orang yang mandiri, mereka mungkin menjalankan bisnis mereka sendiri, pergi ke gym, berenang, aktif, sekarang mereka pada titik tidak bisa bangun dari tempat tidur."

Beberapa orang yang selamat, kata Floyd, "mungkin selalu memiliki tingkat kelemahan tertentu." Selain dampak fisik virus yang persisten, banyak pasien juga akan menderita kerusakan psikologis yang berlangsung lama.

Janet Scott, seorang pakar virus di Pusat Penelitian Virus Universitas Glasgow MRC, memperingatkan  bahwa “stres, kecemasan, atau depresi pasca-trauma” yang disebabkan oleh dampak fisik virus.

Baik Scott dan Floyd memperingatkan bahwa masih ada banyak yang belum jelas pada skala komplikasi fisik dan mental serius jangka panjang yang disebabkan oleh penyakit ini.

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home