Loading...
SAINS
Penulis: Sabar Subekti 01:52 WIB | Kamis, 02 Juli 2020

Pakar: Pendingin Ruangan Dapat Menyebarkan Virus Corona

Teknisi sedang memasang pendingin ruangan (AC). (Foto: dok. AP)

SATUHARAPAN.COM-Penggunaan pendingin ruangan (AC) bisa menjadi indikator utama dalam penyebaran penyakit virus corona yang mematikan, kata seorang profesor dari Harvard memperingatkan.

Sementara para ahli sebelumnya menyebutkan bahwa pendingin ruangan itu sendiri mungkin bukan yang menyebabkan infeksi. Penggunaan pendingin ruangan dikatakan lebih banyak membuat orang terkurung di ruang-ruang kecil, menciptakan tempat berkembang biak yang sempurna bagi penyebaran virus.

"Amerika Serikat menyatakan bahwa, pada bulan Juni, sudah banyak warga yang menggunakan pendingin udara, karena suhu tinggi, dan juga merupakan tempat di mana ada peningkatan yang lebih besar dalam penyebaran COVID-19. Hal itu menunjukkan lebih banyak waktu di dalam ruangan saat suhu naik," kata Edward Nardell , seorang profesor kedokteran, kesehatan global, dan kedokteran sosial di Harvard Medical School (HMS), mengatakan dalam laporan The Harvard Gazette, hari Senin (29/6).

Nardell, yang juga seorang profesor kesehatan lingkungan, imunologi dan penyakit menular di Harvard TH Chan School of Public Health, menambahkan bahwa dinamika yang sama biasanya terlihat di musim dingin ketika orang-orang berkumpul di dalam ruangan untuk kehangatan.

Sebagian besar dari penyebaran virus umumnya dikaitkan dengan tetesan air yang dikeluarkan ketika orang yang terinfeksi batuk, berbicara atau bersin, tetapi ada juga bukti bahwa penularan melalui udara dapat menyebabkan infeksi, kata Nardell.

Tetesan yang mengandung virus corona dapat tertahan di udara untuk waktu yang singkat sebelum menetap di permukaan, memungkinkan terjadinya infeksi.

Virus Corona dan Udara Terkontaminasi

Studi yang dilakukan setelah wabah SARS (Severe Aqute Respiratory Syndrome) pada tahun 2003 menunjukkan bahwa beberapa infeksi terjadi di gedung-gedung tinggi ketika udara yang terkontaminasi naik melalui lubang udara bangunan ke apartemen yang berbeda.

COVID-19 berasal dari keluarga yang sama dengan SARS, yang dikenal sebagai virus corona.

Di ruangan tertutup dengan jendela tertutup dan pendingin udara menyala, orang cenderung menyegarkan kembali udara yang sama di dalam ruangan dan dari satu sama lain, memungkinkan terjadinya penularan melalui udara.

"Ketika orang masuk ke dalam ruangan dalam cuaca panas dan fraksi udara yang didaur ulang naik, risiko infeksi cukup dramatis," kata Nardell, menurut the Gazette.

Pada bulan April, Dr. Maher Balkis, dokter penyakit menular di Klinik Cleveland Abu Dhabi mengatakan kepada Al Arabiya English bahwa arus udara yang disebabkan oleh pendingin udara juga dapat memperburuk efek ini.

"Ada kemungkinan bahwa arus udara yang disebabkan oleh pendingin udara memungkinkan tetesan di udara menyebar lebih jauh dari yang seharusnya," kata Balkis. "Temuan ini didukung oleh apa yang kita ketahui tentang virus lain seperti influenza, yang tidak diketahui menyebar melalui sistem saluran udara, melainkan menyebar melalui kontak dekat dan tetesan yang terinfeksi."

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home