Loading...
BUDAYA
Penulis: Ignatius Dwiana 09:04 WIB | Senin, 13 Januari 2014

Pameran Bersama Tiga Pelukis

Pameran Bersama Tiga Pelukis
Pelukis cilik Anfied Wibowo memperagakan kemampuannya melukis. (Foto-foto: Ignatius Dwiana)
Pameran Bersama Tiga Pelukis
Dataran Tinggi Nuh karya Anfied Wibowo.
Pameran Bersama Tiga Pelukis
Santa Klaus karya Anfied Wibowo.
Pameran Bersama Tiga Pelukis
Lukisan karya Syafrudin.
Pameran Bersama Tiga Pelukis
Nawir Hamzah di antara dua karya bertema Ken Dedes.
Pameran Bersama Tiga Pelukis
Keramaian pengunjung pameran bersama tiga pelukis.

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Tiga pelukis pameran bersama. Mereka adalah pelukis cilik Anfied Wibowo, sutradara dan pimpinan ‘Teater Sendiri’ Nawir Hamzah, serta Syafrudin mahasiswa pasca sarjana Institut Kesenian Jakarta (IKJ).

Dalam pameran kali ini, pelukis cilik Anfied Wibowo membawa karya-karya baru. Karya barunya bertema macam-macam. Dari Santa Klaus, binatang, Nabi Nuh, dan Hawa. Setidaknya ada lima belas karyanya yang dipamerkan.

Dalam karya bertema Santa Klaus, Anfield melihat Santa Klaus itu sosok yang bersahabat dengan anak-anak. Santa Klaus suka memberi kado ke anak-anak. Tetapi ada anak-anak yang tidak memperoleh kado sehingga Anfield melukis karung Santa Klaus yang berisi kado itu jebol dan berjatuhan.

Kado yang berjatuhan itu mungkin untuk anak-anak tidak mampu menurut Mardonisius Tri Cahyo Adi, ayah Anfield.

Dalam lukisan berjudul ‘Hawa’, Anfield bereksperiman melukis dengan tangan. Ayahnya menuturkan, ”Dia melukis pakai tangan. Dia bermain dengan cat. Dia membentuk seorang wanita. Itu ceritanya nabi Hawa.”

Sementara dalam lukisan lain berjudul ‘Dataran Tinggi Nuh’, Anfield mencoba menggambarkan, ”gunung ini tempat mendaratnya kapal Nabi Nuh.”

Pelukis cilik yang duduk di kelas 2 Sekolah Luar Biasa (SLB) B Pangudi Luhur terus berproduksi menghasilkan karya seni rupanya. Dia pun sempat memperagakan kemampuan melukisnya di hadapan para pengunjung pameran.  

Syafrudin dalam pameran ini membawakan belasan karya beraliran naïve.

Sementara sutradara dan pimpinan ‘Teater Sendiri’ Nawir Hamzah membawa dua karya bertema Ken Dedes. Menurutnya,  “teater itu musti ditunjang kegiatan seni yang lain.”

”Ciri khas gue, setiap gue pentas ada pameran lukisanku,” kata Nawir Hamzah.

Pameran berlangsung dari Jum’at (10/1) hingga Minggu (12/1) di Teater Kecil Taman Ismail Marzuki (TIM) Jakarta ini mengusung tema bebas. Pameran ini sekaligus menjadi bagian dari pementasan ‘Teater Sendiri’ berjudul ‘Ken Dedes’.

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home