Loading...
BUDAYA
Penulis: Moh. Jauhar al-Hakimi 12:49 WIB | Minggu, 01 April 2018

Pameran Seni Rupa "Influenza"

Pameran Seni Rupa "Influenza"
Karya patung berjudul "Kerja" (Santara Deva Yusman-polyester resin-2018) dengan latar belakang karya grafis berjudul "Rindu Sendiri" (Whima Rahmat Utama-hardboard cut di atas canvas-2018) pada pameran seni "Influenza", 29-31 Maret 2018 di Taman Budaya Yogyakarta. (Foto-foto- Moh. Jauhar al-Hakimi)
Pameran Seni Rupa "Influenza"
Tiga panel karya grafis berjudul "Karena Harta" Ahmad Adi Nugroho dengan teknik hardboard cut dan handcoloring di atas kanvas.
Pameran Seni Rupa "Influenza"
"Reflection"-Mutiara Riswari-tinta/akrilik di atas kaca-2018
Pameran Seni Rupa "Influenza"
"Terlupakan dan Melupakan"-Nana Puspita-mixed media-2018

YOGYAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Di ruang pamer Taman Budaya Yogyakarta, mahasiswa Jurusan Seni Murni, Fakultas Seni Rupa - ISI Yogyakarta angkatan 2016 menggelar pameran bertajuk "Influenza". Jurusan Seni Murni ISI Yogyakarta terdiri dari tiga program studi (prodi) yakni seni grafis, seni lukis, dan seni patung.

Sebanyak tujuh puluh dua karya seni dipamerkan dalam berbagai medium, dimensi, teknik, dan penyajian selama tiga hari, 29-31 Maret 2018. Beberapa karya mahasiswa mulai berani menawarkan konsep-ekspreimen sederhana. 

Lukisan akrilik-tinta di atas kaca berjudul "Reflection" karya Mutiara Riswari berbentuk kubus yang didisplay dengan sorotan lampu dari dalam-bawah karya dan diletakkan pada sebuah ruangan hitam menjadi sebuah karya instalasi yang lengkap dengan respon ruangan yang ada.

Dalam karya grafis berjudul "Karena Harta" dengan teknik reduksi pada hardboard cut Ahmad Adi Nugroho mencetaknya di atas kanvas dengan sentuhan handcoloring yang memungkinkan bermain-main dengan gradasi warna. Nana Puspita membuat dua panel lukisan berjudul "Terlupakan dan Melupakan" dengan menambah sebuah boneka dan hiasan dari beberapa material yang muncul di atas permukaan lukisannya.

Karya patung berjudul "Kerja" yang dibuat Santara Deva Yusman dalam medium polyester resin menjadi salah satu karya patung yang sederhana dan menarik terlebih ketika diletakkan berdekatan dengan karya grafis hardboard cut berjudul "Rindu Sendiri" yang dibuat oleh WHima Rahmat Utama.

Sebagai seniman-perupa mula, pameran karya seni di ruang publik adalah sebuah "keharusan" tidak semata-mata sebagai presentasi atas proses karya yang sedang dijalaninya, namun juga sebagai bagian tak terpisahkan bagaimana sebuah karya diletakkan untuk meresepon ruangan, bagiamana pembacaan pengunjung atas karya yang telah dihasilkan, terlebih bagaimana dirinya mempertanggunggjawabkan proses yang dijalani dengan terus berproses karya selanjutnya.

Dalam kaitan tersebut guru besar Seni Rupa ISI Yogyakarta, M Dwi Marianto berpesan meski masih mahasiswa, harus bisa mengkondisikan agar berdaulat yang mampu merencanakan, nglakoni, mengendali, mengevaluasi, memanen. Sebagai subyek kreatif, mahasiswa harus mengenali jati dirinya sebagai bagian dari dunia yang berkelindan dan senantiasa berubah. Dari pameran seni "Influenza", waktu yang akan bercerita.

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home