Loading...
DUNIA
Penulis: Reporter Satuharapan 11:29 WIB | Kamis, 02 April 2020

Pandemi COVID-19: PBB Sebut Perekonomian Global 2020 Dapat Susut 1 Persen

Ilustrasi. Arc de Triomphe di Paris, Pancis. Proyeksi PBB menyebutkan, karantina wilayah (lockdown) di Eropa dan Amerika Utara sangat memukul sektor jasa, khususnya industri yang melibatkan interaksi fisik, seperti perdagangan retail, hiburan, dan perhotelan, serta rekreasi dan layanan transportasi. (Foto: Web24News)

PBB, SATUHARAPAN.COM – Perekonomian global dapat menyusut hingga 1 persen pada 2020 akibat pandemi COVID-19, dan bahkan dapat semakin menyusut jika pembatasan kegiatan ekonomi diperpanjang tanpa respons fiskal yang memadai, menurut analisis yang dirilis pada Rabu (1/4) oleh Departemen Urusan Ekonomi dan Sosial Perserikatan Bangsa-Bangsa (UN Department of Economic and Social Affairs/UN-DESA).

Taklimat UN-DESA tersebut menunjukkan bahwa jutaan pekerja berisiko kehilangan pekerjaan, karena hampir 100 negara menutup perbatasan nasional mereka. Hal ini dapat berarti penyusutan ekonomi global sebesar 0.9 persen pada akhir 2020, atau bahkan lebih tinggi lagi jika pemerintah gagal menyediakan dukungan pendapatan dan membantu mendorong belanja konsumen.

Menurut proyeksi itu, karantina wilayah (lockdown) di Eropa dan Amerika Utara sangat memukul sektor jasa, khususnya industri yang melibatkan interaksi fisik, seperti perdagangan retail, hiburan, dan perhotelan, serta rekreasi dan layanan transportasi. Seluruh bidang ini mencakup seperempat lebih dari seluruh pekerjaan di perekonomian-perekonomian ini.

Ketika dunia bisnis kehilangan pendapatan, pengangguran kemungkinan meningkat tajam, mengubah guncangan sisi penawaran menjadi guncangan sisi permintaan yang lebih luas untuk perekonomian. Tingkat keparahan dampak akan sangat bergantung pada durasi pembatasan pergerakan masyarakat dan kegiatan ekonomi, serta pada skala dan keefektifan respons institusi keuangan nasional.

Dengan mempertimbangkan latar belakang itu, UN-DESA bergabung dengan sistem PBB lain mengimbau paket stimulus fiskal yang dirancang dengan baik, yang memprioritaskan belanja kesehatan dan mendukung rumah tangga yang paling terdampak oleh pandemi ini.

“Kita memerlukan langkah kebijakan yang mendesak dan berani, tidak hanya untuk menahan pandemi dan menyelamatkan nyawa, tetapi juga melindungi anggota masyarakat yang paling rentan dari kehancuran ekonomi, serta mempertahankan pertumbuhan ekonomi dan stabilitas keuangan,” kata Liu Zhenmin, Under-Secretary-General UN-DESA. (Xinhua/Ant)

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home