Loading...
RELIGI
Penulis: Sabar Subekti 10:37 WIB | Senin, 16 Mei 2022

Para Bikkhu Mengambil Air dari Umbul Jumprit untuk Perayaan Waisak

Para Bikkhu mengambil air berkah di Umbul Jumprit, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. (Foto: Kemenag)

TEMANGGUNG, SATUHARAPAN.COM- Prosesi pengambilan air berkah untuk perayaan Waisak dilakukan oleh ratusan Bikkhu, Bhikuni, dan umat Buddha Indonesia dari berbagai majelis di sebuah mata air di lereng gunung Sindoro, tepatnya di Desa Jumprit, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, Minggu (15/5).

Pengambilan air berkah dari mata air alam Umbul Jumprit ini merupakan rangkaian dalam menyambut perayaan Tri Suci Waisak 2566 (tahun Buddhis).

Para Bikkhu kemudian mengambil air berkah dan dimasukkan ke dalam kendil berhias bunga melati dengan gayung dari batok kelapa.

Di bawah Sendang, terdapat makam Eyang Jumprit yang wafat pada tahun 1308. Menurut warga sekitar, Sendang Umbul Jumprit sudah ada sejak zaman kerajaan Majapahit yang menjadi tempat bertapa para rohaniawan Buddha dan Hindu.

Menurut kewterangan tertulis di laman Kemenag, ada delapan majelis Buddha yang mengikuti ritual air berkah, yakni Majelis Theravada Indonesia, Sangha Theravada Dharmayut Indonesia, Sangha Mahayana, Sangha Tantrayana Palpung, Sangha Mahanikaya Indonesia, Majelis Kasogatan dan Madatantri, Majelis Agama Buddha Guangji Indonesia dan Majelis Matresia.

Hadir dalam ritual pengambilan air berkah, Kabag Keuangan dan Umum Ditjen Bimas Buddha Kementerian Agama, Triroso, para Pembimas Buddha dan tokoh masyarakat setempat.

Mewakili Plt Dirjen Bimas Buddha, Triroso mengatakan pengambilan air berkah yang digelar setiap menyambut perayaan Waisak memiliki makna mendalam bagi umat Buddha di Indonesia.

"Dalam agama Buddha, perayaan Waisak disambut dengan menyelaraskan alam dan air yang menjadi sumber kehidupan, kebersihan dan lambang kerendahan hati serta ketenangan dalam kehidupan," katanya.

"Untuk itu tradisi pengambilan air berkah ini akan tetap dilestarikan dan memaknainya bukan sekedar ritual melainkan secara esensial dari air yang perlu dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari," katanya menambahkan.

Kementerian Agama melalui Ditjen Bimas Buddha lanjutnya Triroso menghimbau kepada segenap umat Buddha Indonesia untuk senantiasa menerapkan protokol kesehatan dalam perayaan Waisak tahun ini.

Pengambilan berkah di Umbul Jumprit merupakan rangkaian menyambut perayaan Tri Suci Waisak 2566. Sebelumnya, telah dilakukan pengambilan api Dharma di Mrapen.

Air berkah yang diambil dari Umbul Jumprit kemudian diarak menggunakan menuju candi Mendut untuk disemayamkan dan disakralkan. Tiba di Candi Mendut, air berkah disambut dan diterima oleh Plt Dirjen Bimas Buddha, Nyoman Suriadarm,a bersama perwakilan majelis Buddha, termasuk Walubi dan Permabudhi.

"Air dari sisi nyata adalah sumber energi dalam tubuh. Dari aspek simbolis air ini salah satu bentuk kerendahan hati, karena air mengalir selalu mencari titik rendah," kata Nyoman Suriadarma. "Air selalu juga tidak membeda-bedakan siapa yang harus diberikan kehidupan. Itulah air yang sesungguhnya sangat universal manfaatnya sehingga kehidupan tetap berjalan sampai hari ini."

Air dan api akan dibawa ke candi Agung Borobudur dengan kegiatan detik-detik perayaan Waisak.

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home