Loading...
SAINS
Penulis: Dewasasri M Wardani 09:45 WIB | Rabu, 16 Mei 2018

Para lmuwan Temukan Spesies Baru dari Kedalaman Laut Jawa

Ilustrasi. Tim yang terdiri atas 31 peneliti dan staf dari Ekspedisi Biodiversitas Laut Dalam Selatan Jawa (SJADES) mengumpulkan lebih dari 12.000 makhluk selama ekspedisi mereka termasuk kepiting yang belum diberi nama ini yang merupakan spesies yang baru ditemukan. (Foto: bbc.com)

SINGAPURA, SATUHARAPAN.COM – Para peneliti menemukan spesies-spesies baru di perairan yang belum pernah dijelajahi di sekitar pulau Jawa.

Profesor Peter Ng, Kepala Museum Sejarah Alam Lee Kong Chian di National University of Singapore (NUS), yang dikenal sebagai ahli kepiting, memimpin South Java Deep Sea Biodiversity Expedition (SJADES 2018) atau ekspedisi keanekaragaman laut dalam Jawa, bersama Profesor Dwi Listyo Rahayu, otoritas dunia untuk famili kepiting Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).

Pada ekspedisi itu, dengan 31 peneliti dan staf pendukung, telah melakukan pelayaran dari Jakarta menuju Cilacap di selatan Jawa dengan total jarak 2200 Km.

Tim NUS-LIPI, mengumpulkan sampel hewan laut yang tinggal pada kedalaman rata-rata 800 m hingga 2100 m.

Para peneliti dari Singapura dan Indonesia, menemukan lebih dari 12 spesies baru, termasuk di antaranya kepiting kecil berwarna kuning dalam sebuah penelitian di laut Jawa yang belum pernah terjelajahi sebelumnya.

"Ini sangat menarik," kata Profesor Peter Ng. Sementara Profesor Dwi Listyo Rahayu, menyebut temuan baru seperti kepiting itu 'luar biasa' - dan berharap bisa menemukan lebih banyak lagi.

Secara keseluruhan ilmuwan telah menemukan 800 spesies yang terdiri atas udang, ikan, spons laut (makhluk berpori), dan moluska dari kedalaman laut Jawa, termasuk cacing sepanjang 6 cm yang menyerupai cangkang es krim. Juga spesies baru tulip laut, spons laut ini tertambat di dasar laut dengan serat yang panjang.

Tim yang berlayar dari Jakarta pada akhir bulan Maret lalu, berhasil menemukan sejumlah makhluk unik seperti teripang sepanjang 15cm, yang bisa berenang dari satu tempat ke tempat lain dengan menggunakan tonjolan yang ada di belakang mulutnya.

Badai Marcus, sempat menghambat pencarian spesies baru, namun justru berkat badai ini, tim menemukan cumi bermata lebar, yang ukuran matanya berbeda antara kiri dengan kanan.

Para peneliti, juga menemukan gurita dari laut dalam, dan mereka menjulukinya Gurita Dumbo yang diambil dari nama karakter gajah dalam cerita Disney.

Ekspedisi ini, menemukan spesies baru Bathynomus yang panjangnya 30 cm, yang disebut sebagai kecoa laut raksasa. Bathynomus belum tercatat secara resmi di Indonesia. Ada 18 spesies jenis kecoa laut. 15 di antaranya ada di Samudera Hindia dan Pasifik. Delapan spesies di antaranya dikenal dengan supergiant karena mencapai ukuran panjang 50 cm.

Jenis baru kerang laut juga ditemukan. Kerang laut dalam ini ditemukan memiliki kebiasaan aneh. Para ilmuwan percaya kerang ini adalah seekor hewan karnivora karena memakan hewan-hewan yang berukuran sangat kecil. Selain itu, kerang ini hampir memiliki anemon laut yang melekat pada satu katupnya, kemungkinan untuk perlindungan.

Profesor Peter Ng mengatakan, selama ini eksplorasi biota laut sudah dilakukan dari barat Sumatera hingga bagian timur Indonesia dan bagian tenggara Jawa. Namun, data mengenai biota dan kehidupan hewan laut di Selat Sunda di bagian barat daya Jawa dan selatan nyaris nihil. (bbc.com)

 

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home