Loading...
DUNIA
Penulis: Melki Pangaribuan 20:56 WIB | Sabtu, 05 Maret 2016

Partai Suu Kyi dan Pemerintah Myanmar Berseteru

Para anggota parlemen baru Myanmar dalam acara pengambilan sumpah, pada hari Senin (1/2/2016). (Foto: voa)

NAYPYIDAW, SATUHARAPAN.COM - Partai pendukung Aung San Suu Kyi pada hari Jumat (4/3) mengatakan Presiden demisioner Myanmar Thein Sein menolak usulan partai itu terkait rencana upacara penyerahan kekuasaan, saat ketegangan terkait semakin dekatnya transisi politik mulai menjalar hingga pengaturan logistik.

Kemenangan mutlak dalam pemilu November atas partai Thein Sein yang didukung militer memberikan Suu Kyi dan Liga Nasional untuk Demokrasi (National League for Democracy atau NLD) kesempatan pertama dalam satu generasi untuk membentuk pemerintahan walaupun pemimpin prodemokrasi itu dilarang mencalonkan diri sebagai presiden.

Thein Sein, yang pemerintahan semi sipilnya dipuji karena membawa keluar negara itu dari rezim junta, akan mengakhiri periode kekuasaannya pada bulan ini dan menggelar upacara penyerahan kekuasaan kepada pemimpin baru yang sejauh ini belum diumumkan.

Walaupun kalah, presiden tersebut berupaya berbesar hati, namun terdapat beberapa ketegangan dengan parlemen baru yang didominasi NLD yang baru dilantik pada Februari lalu.

Juru bicara NLD Win Htein mengindikasikan bahwa lokasi upacara penyerahan kekuasaan merupakan pemicu baru atas ketegangan antara pemerintahan Thein Sein dengan partai pemenang pemilu itu.

Para anggota parlemen mengajukan sejumlah mosi penting terhadap pemerintahan demisioner, berujung pada pemboikotan terhadap legislatif oleh sejumlah menteri.

“Pemerintah mengirimkan usulan untuk menggelar upacara penyerahan kekuasaan di istana kepresidenan. Namun, kami ingin menggelar upacara itu di parlemen karena presiden dipilih di parlemen,” katanya kepada wartawan di Naypyidaw pada hari Jumat.

“Presiden Thein Sein tidak akan menghadiri upacara itu yang akan digelar di parlemen, namun dia akan menemui presiden baru dan menyerahkan kekuasaan di istana kepresidenan,” katanya.

Zaw Htay, direktur jenderal kantor kepresidenan, mengatakan kepada AFP bahwa pada kenyataannya pengaturan upacara itu masih dalam “proses negosiasi”.

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home