Loading...
DUNIA
Penulis: Diah Anggraeni Retnaningrum 17:53 WIB | Minggu, 02 Oktober 2016

Pascaserangan, Bocah Suriah Ini Tak Mau Lepas Dari Pelukan Perawat

Bocah Suriah, korban serangan udara pasukan Rusia di Aleppo, Suriah yang tak mau melepaskan pelukan juru medis. (Foto: Youtube)

ALEPPO, SATUHARAPAN.COM – Rekaman video paling memilukan tersebar luas dan menjadi viral di media sosial. Video ini direkam di Aleppo, Suriah setelah Rusia meluncurkan serangan udaranya sejak hari Rabu (28/9). Dalam video tersebut nampak seorang balita berlumuran darah dan debu memeluk erat seorang perawat yang menyambutnya ketika ia masuk ke dalam mobil ambulance.

Si Perawat langsung menenangkannya dengan menepuk-nepuk pundaknya karena bocah itu tak berhenti menangis dan terus memeluknya. Jika perawat itu meregangkan pelukannya, bocah tersebut kembali memeluknya sambil tak henti menangis.

Sementara perawat yang lain memeriksa anak-anak yang juga terkena dampak dari serangan udara dengan menekuk lengan untuk melihat apakah ada yang patah atau tidak.

Salah satu pengguna Twitter menulis, ”Anak-anak tidak meminta kekayaan atau tanah yang luas, mereka hanya ingin sepasang tangan yang penuh kasih.”

Video ini adalah gambaran kekejaman perang Suriah yang terbaru sejak gencatan senjata kembali meletus pada tanggal 19 September 2016 lalu.

Persatuan Bangsa-Bangsa menyatakan setidaknya ada 400 warga sipil termasuk anak-anak telah tewas di Kota Aleppo minggu ini sebagai akibat serangan udara dari Rusia yang didukung oleh Pemerintah Suriah.

Bentrokan antara pasukan Pemerintah dan pemberontak terjadi di beberapa wilayah Aleppo, seperti yang diberitakan oleh BBC.

Manager RS Dr Abu Rajan mengatakan kepada media lokal sekitar 10 orang terluka setelah terkena bom barel dan bom klorin.

“Unit perawatan intensif hancur dan alat bantu pernapasan seperti oksigen juga rusak parah,” kata dia.

“Syukurlah pasien tidak terluka dan mereka dipindahkan ke beberapa lokasi yang berbeda.”

“Tapi tempat yang baru itu sulit dijangkau dan ventilator medis juga rusak,” kata dia menambahkan.

Menteri Luar Negeri Prancis Jean Marc-Ayraut mengutuk pemboman rumah sakit. Dia mengatakan penembakan terhadap struktur kesehatan dan tenaga medis merupakan kejahatan perang.

“Pelaku harus dimintai pertanggungjawaban,” kata dia dalam sebuah penyataan hari Sabtu (1/10).

“Prancis memobilisasi di Dewan Keamanan untuk menghentikan tragedi yang tak dapat diterima ini.” (mirror.co.uk)

https://www.youtube.com/watch?v=kuxoPd3_Ubc

 

Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home