Loading...
RELIGI
Penulis: Reporter Satuharapan 18:08 WIB | Selasa, 01 Mei 2018

Paskah Nasional 2018, Dirjen Kristen: Kurangi Konflik dan Perpecahan

Dirjen Bimas Kristen Thomas Pentury berfoto bersama Wagub Sumut, Bupati Tobasa, dan para pendeta di Paskah 2018 (Foto: Arif Efendi/kemenag.go.id)

TOBASA, SATUHARAPAN.COM – Obor Paskah tiba di Balige, Toba Samosir (Tobasa), setelah berkelana ke beberapa kota di Indonesia. Lapangan Sisingamangaraja Balige, pada Sabtu, 28 April, menjadi saksi hikmatnya rangkaian perayaan Paskah Nasional 2018. Roadshow Obor Paskah Nasional 2018, dimulai dari Danau Tondano Sulawesi Utara, sampai ke Danau Toba Sumatera Utara dengan melewati 25 kota selama 40 hari.

Puji-pujian dan doa dilantunkan di lapangan Sisingamangaraja. Seluruh prosesi keagamaan dibalut dengan kentalnya budaya Batak. Tari-tarian serta musik tradisional mengiringi keseluruhan prosesi acara. Tak ketinggalan, barisan pengisi acara yang berdiri di atas panggung juga tampil dengan pakaian adat Batak. Ornamen panggung juga mencerminkan kekuatan seni budaya Batak.

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin yang diwakili Dirjen Bimbingan Masyarakat Kristen Thomas Pentury dalam sambutan menyampaikan, kemajemukan yang dimiliki bangsa Indonesia adalah kekayaan dan karunia besar dari Tuhan Yang Maha Esa.

“Toleransi merupakan warisan leluhur, karenanya, melalui perayaan Paskah tahun 2018 ini diharapkan akan mengurangi konflik dan perpecahan di masyarakat,” kata Thomas Pentury dalam sambutan dan arahannya di hadapan ribuan masyarakat yang memenuhi lapangan.

Thomas Pentury berharap dengan perayaan Paskah ini, umat Kristiani bisa memberikan pencerahan terhadap persoalan-persoalan di masyarakat, serta memberikan kontribusi pemikiran yang konstruktif untuk mencegah perpecahan.

Wakil Gubernur Sumatera Utara (Wagubsu), Nurhajizah Marpaung, juga mengajak masyarakat, khususnya jemaat yang menghadiri perayaan Paskah Nasional Tahun 2018 untuk tetap menjaga persaudaraan. “Kita boleh berbeda, saya berjilbab yang lain bersanggul. Silakan. Yang lainnya berjubah, yang lainnya berkopiah, silakan. Karena itu adalah kepercayaan masing-masing. Tetapi mari kita tetap jaga persaudaraan ini,” ajak Wagubsu Nurhajizah Marpaung.

Ia juga mengajak masyarakat agar memaknai perayaan Paskah untuk membangkitkan kembali kekayaan budaya Batak yang mulai hilang. “Marilah sama-sama kita cari kembali kemenangan itu, yang mulai hilang sejak beberapa puluh tahun lalu,” ujarnya.

Pada kesempatan itu, Wagubsu juga menghibur masyarakat dan undangan yang hadir pada Penutupan Paskah Nasional 2018, dengan mengundang penyanyi legendaris dari Tanah Batak Jack Marpaung, yang dalam silsilah Batak disebut dengan ito (saudara). “Kemari To, naik dulu ke pentas ini. Nyanyikan dulu lagu Kamar 13 itu,” pinta Nurhajizah.

“Kalau Ito yang suruh, tak beranilah kita menolak,” jawab Jack Marpaung sesaat sebelum menyanyikan lagu Batak dengan judul Kamar 13. Tampak tamu undangan terhibur dan berdendang mengikuti alunan musik.

Kapolda Sumut Irjen Pol Paulus Waterpauw juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak atas kerja samanya menjaga keamanan, sehingga seluruh rangkaian acara Paskah Nasional 2018 di Sumut berjalan aman dan lancar. “Terima kasih atas dukungannya. Mudah-mudahan kita terus menjaga persaudaraan kita di Sumut, khususnya. Karena kita diciptakan bersaudara,” ujar Paulus.

Sebagai tuan rumah, Bupati Tobasa Darwin Siagian mengucapkan terima kasih kepada Lembaga Paskah Nasional dan Panitia Paskah Nasional 2018 yang mempercayakan daerahnya sebagai tuan rumah rangkaian Paskah Nasional 2018. “Kami selalu siap, event nasional dilaksanakan di daerah kami. Kepada masyarakat Tobasa mari kita tetap mendukung program pembangunan pemerintah untuk kemajuan bangsa, khususnya Tobasa,” ujarnya.

Perwakilan Pimpinan Sidang Gereja Pdt Dr Langsung Sitorus mengucapkan terima kasih kepada Wakil Gubernur Sumut Nurhajizah Marpaung, yang dalam lobi pertama langsung bersedia menjadi ketua umum perayaan paskah. “Ibu adalah perempuan pelopor kerukunan tanpa diskriminasi di Indonesia,” ujarnya.

Ia juga mengajak kepada seluruh jemaat, khususnya Kristiani untuk terus memperat persaudaraan dan persatuan. “Mari kita buat karya-karya terbesar untuk membantu pemerintah dan memajukan bangsa kita. Dari Tobasa terpancarlah kasih Tuhan untuk Indonesia,” katanya.

Diakhir acara Dirjen Bimas Kristen menyerahkan obor Paskah secara estafet dari Pemkab Tobasa ke Kabupaten Poso Sulawesi Tengah sebagai tuan rumah Paskah Nasional tahun 2019. (kemenag.go.id)

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home