Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 10:47 WIB | Rabu, 19 Oktober 2022

Pasukan Ethiopia Klaim Kuasai Tiga Kota di Wilayah Tigray

Anggota tentara Ethiopia. (Foto: dok. AP)

ADIS ABABA, SATUHARAPAN.COM-Tentara nasional Ethiopia telah merebut tiga kota di wilayah utara Tigray, di mana mereka telah memerangi pasukan regional selama dua tahun, kata pemerintah, hari Selasa (18/10).

Konflik antara militer Ethiopia dan sekutu mereka, termasuk pasukan Eritrea, melawan pasukan Tigray telah menewaskan ribuan orang, jutaan mengungsi dan meninggalkan ratusan ribu orang di ambang kelaparan.

“ENDF (Angkatan Pertahanan Nasional Ethiopia) telah menguasai kota-kota Shire, Alamata, dan Korem tanpa pertempuran di daerah perkotaan,” kata layanan informasi pemerintah Ethiopia dalam sebuah pernyataan. Seorang juru bicara pasukan Tigray tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Sebelumnya, pihak berwenang Tigray telah mengakui kehilangan kendali atas Shire, salah satu kota terbesar di kawasan itu yang menampung sepuluh ribu orang yang mengungsi dari daerah lain akibat konflik.

Kantor hak asasi manusia PBB mengatakan prihatin bahwa beberapa serangan udara oleh pasukan pemerintah di Tigray menyasar dengan tidak pandang bulu.

Dalam pernyataannya, pemerintah mengatakan tentara nasional mengambil "perhatian maksimal" untuk melindungi warga sipil dari bahaya.

Pemerintah akan mengoordinasikan persiapan dengan kelompok-kelompok kemanusiaan untuk membawa bantuan dan memulihkan layanan ke daerah-daerah yang sekarang di bawah kendalinya, tambah pernyataan itu.

Konflik Tigray berakar pada persaingan jangka panjang antara blok kekuatan regional atas kendali Ethiopia secara keseluruhan dan dalam ketidaksepakatan mendalam tentang bagaimana kekuatan harus seimbang antara otoritas federal dan regional.

Perserikatan Bangsa-bangsa, Uni Eropa dan beberapa pejabat senior pemerintah Amerika Serikat semuanya telah menyerukan untuk gencatan senjata, untuk pembicaraan yang disponsori Uni Afrika dan untuk penarikan pasukan Eritrea dari Ethiopia. (Reuters)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home