Pasukan Koalisi Mulai Ditarik dari Irak
BAGHDAD, SATUHARAPAN.COM-Pasukan koalisi internasional pimpinan Amerika Serikat menarik diri dari pangkalan militer Taji, Irak pada hari Minggu (23/8) dan menyerahkannya kepada pasukan keamanan Irak, kata saksi dan koalisi.
Pangkalan itu, 20 kilometer utara Baghdad, telah menjadi tempat serangan roket yang sering dilakukan oleh milisi yang didukung Iran yang menargetkan pasukan pimpinan AS dalam beberapa bulan terakhir.
"Pergerakan personel militer koalisi adalah bagian dari rencana jangka panjang yang dikoordinasikan dengan pemerintah Irak," kata koalisi dalam sebuah pernyataan, menambahkan bahwa Kamp Taji secara historis menampung hingga 2.000 anggota koalisi, yang sebagian besar telah berangkat musim panas ini.
Pasukan koalisi yang tersisa akan berangkat dalam beberapa hari mendatang setelah menyelesaikan penyerahan peralatan kepada pasukan keamanan Irak, tambahnya. Ini adalah transfer kedelapan dari porsi koalisi pangkalan Irak kembali ke pasukan Irak, katanya.
Penarikan itu dilakukan beberapa hari setelah Presiden AS Donald Trump menyampaikan janjinya untuk menarik beberapa pasukan AS yang masih berada di negara itu. Amerika Serikat memiliki sekitar 5.000 tentara yang ditempatkan di negara itu dan sekutu koalisi lebih dari 2.500.
Parlemen Irak telah menetapkan tahun ini untuk keberangkatan pasukan asing dari Irak dan AS dan pasukan koalisi lainnya telah pergi sebagai bagian dari penarikan. Pemungutan suara itu dilakukan setelah serangan udara AS di bandar udara Baghdad menewaskan jenderal Iran, Qassem Soleimani, dan pemimpin milisi Irak, Abu Mahdi al-Muhandis. (Reuters)
Editor : Sabar Subekti
Penasihat Senior Presiden Korsel Mengundurkan Diri Masal
SEOUL, SATUHARAPAN.COM - Para penasihat senior Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol, termasuk kepala...