Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 00:26 WIB | Minggu, 08 Januari 2023

Pasukan Kurdi Suriah Tangkap 100 Lebih Anggota ISIS

Pejuang Pasukan Demokratik Suriah (SDF) pimpinan Kurdi berkumpul di dekat Bradley Fighting Vehicle (BFV) AS selama latihan militer bersama dengan pasukan koalisi “Gabungan Satuan Tugas-Operasi Penyelesaian Inheren” pimpinan AS melawan ISIS di pedesaan kota al-Malikiya (atau Derik dalam bahasa Kurdi) di Provinsi Hasakeh di timur laut Suriah pada 7 September 2022. (Foto: dok. AFP)

DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM - Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang dipimpin Kurdi mengatakan pada hari Jumat (6/1) bahwa mereka telah menangkap lebih dari 100 "teroris" dalam operasi delapan hari melawan militan negara Islam atau ISIS.

Pasukan pimpinan Kurdi meluncurkan operasi yang dijuluki Operasi Al-Jazeera Thunderbolt pekan lalu, setelah menggagalkan upaya ISIS untuk membebaskan sesama militan dari penjara di Raqa, bekas kubu kelompok ekstremis Suriah itu.

Kurdi Suriah telah berusaha untuk menegaskani nilai mereka sebagai mitra Barat dalam kampanye melawan ISIS karena sekutu NATO, Turki, terus mengancam untuk meluncurkan serangan lintas-perbatasan baru terhadap wilayah di bawah kendali mereka.

"Selama operasi penyisiran dan penggrebegan, pasukan kami menangkap 154 buronan teroris... dan penjahat," kata SDF dalam sebuah pernyataan.

Mereka termasuk 102 tersangka anggota sel ISIS dan 27 lainnya yang diduga menyediakan pasokan logistik atau propaganda, tambah pernyataan itu.

Pejuang SDF menguasai 55 desa dan pertanian di wilayah timur serta “wilayah luas perbatasan Suriah-Irak.”

SDF mengatakan operasi itu dilakukan bersama pasukan koalisi pimpinan Amerika Serikat, meskipun belum ada konfirmasi langsung dari pasukan internasional.

Itu mencegah serangan di kota-kota utama Kurdi di Hasakeh dan Qamishli selama liburan Natal dan Tahun Baru, kata pernyataan itu.

Pembobolan penjara yang digagalkan pekan lalu di Raqa adalah operasi ISIS paling signifikan di Suriah sejak berhasil melarikan diri dari penjara Ghwayran di Hasakeh Januari lalu.

Lusinan militan yang dipenjara melarikan diri dan bentrokan berikutnya menewaskan ratusan orang.

Tiga dari tersangka yang ditahan dalam penyisiran pekan lalu terlibat dalam penyediaan bom dan peralatan lain untuk serangan Ghwayran, kata SDF.

Meskipun ISIS adalah contoh kegagalan dari organisasi yang merebut sebagian besar wilayah Suriah dan negara tetangga Irak dan mendeklarasikan “kekhalifahan” pada tahun 2014, ISIS masih menawarkan jaringan sel tidur di kedua sisi perbatasan yang tetap mampu melakukan serangan mematikan.

Serangan-serangan yang diduga dilakukan oleh militan ISIS di Suriah timur menewaskan 12 pekerja minyak dan seorang pejuang Kurdi pekan lalu. (AFP)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home