Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 14:34 WIB | Selasa, 20 Januari 2015

Pasukan PBB Tangkap Pemimpin Milisi di Republik Afrika Tengah

Pasukan penjaga perdamaian PBB di Republik Afrika Tengah. (Foto: un.org)

NEW YORK, SATUHARAPAN.COM -  Misi penjaga perdamaian Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) di Republik Afrika Tengah (CAR)  mengumumkan telah menangkap Rodrigue Ngaibona, pemimpin milisi Anti Balaka. Dia adalah pemimpin tertinggi pertama yang ditangkap oleh Pasukan Misi PBB pada tahun 2015 ini.

Dalam keterangan pada media di Markas Besar PBB di New York, juru bicara PBB, Farhan Haq, mengatakan bahwa pasukan penjaga perdamaian menangkap Ngaibona di kota Bouca menyusul dikeluarkannya surat perintah penangkapan oleh jaksa penuntut umum negara itu.

Misi pasukan perdamaianPBB di Republik Afrika Tengan fokus pada membangun stabilisasi terpadu. Misi itu dikenal dengan nama dalam singkatan dari bahasa Prancis, MINUSCA.

Ngaibona, yang juga selama ini menggunakan nama samarannya ‘Jenderal Andilo' kemudian dibawa ke Bossangoa oleh pasukan PBB yang dikenal sebagai pasukan 'topi baja biru' yang kemudian menyerahkannya kepada pihak berwenang.

Republik Afrika Tengah yang miskin dilanda perang saudara akibat konflik sektarian lebih dari dua tahun, dan telah menyebabkan ribuan orang meninggal. Bentrokan kemudian berkembang antara kelompok Séléka yang didominasi warga Muslim dan milisi Anti Balaka yang sebagian besar dari warga Kristen.

Menurut perkiraan PBB, hampir 440.000 orang di negara itu masih mengungsi di dalam negeri, dan sekitar 190.000  orang mencari suaka di perbatasan. Pada saat yang sama, lebih dari 36.000 orang - termasuk kelompok etnis Peuhl,  terus terperangkap dalam wilayah-wilyah kantong di seluruh negeri, dan berupaya mendapatkan suaka di negara tetangga.

Sejak September 2014, MINUSCA telah menangkap lebih dari 200 orang milisi dalam dukungannya kepada pihak berwenang untuk menegakkan hukum di negeri itu. Meskipun demikian, situasi dalam negeri masih lemah.  Wakil Sekretaris Jenderal PBB untuk Operasi Penjaga Perdamaian, Hervé Ladsous, baru-baru ini memperingatkan bahwa Republik Afrika Tengah dalam situasi yang berpotensi meledak. (un.org)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home