Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 11:08 WIB | Senin, 06 September 2021

Pasukan Perlawanan Afghanistan Serukan Gencatan Senjata ke Taliban

Pasukan Perlawanan Afghanistan Serukan Gencatan Senjata ke Taliban
Gerakan perlawanan Afghanistan dan pasukan pemberontak anti Taliban mengambil bagian dalam pelatihan militer di daerah Malimah di distrik Dara di Provinsi Panjshir pada 2 September 2021. (Foto: dok. AFP)
Pasukan Perlawanan Afghanistan Serukan Gencatan Senjata ke Taliban
Fahim Dashty, seorang wartawan dan juru bicara NRFA. (Foto: Twitter)

KABUL, SATUHARAPAN.COM-Pasukan mujahidin yang bertahan di Lembah Panjshir, Afghanistan, untuk melawan Taliban telah menyerukan gencatan senjata, sebuah pernyataan dari para pemimpin mereka, setelah laporan bahwa mereka menderita kerugian besar pada akhir pekan.

Front Perlawanan Nasional Afghanistan (NRF A) mengatakan pada hari Minggu (5/9) malam bahwa pihaknya "mengusulkan agar Taliban menghentikan operasi militernya di Panjshir... dan menarik pasukannya. Sebagai imbalannya, kami akan mengarahkan pasukan kami untuk menahan diri dari aksi militer.”

Dalam tweet terpisah Minggu malam, NRFA mengatakan juru bicara, menurut laporan AFP, Fahim Dashty, seorang jurnalis Afghanistan terkenal, dan Jenderal Abdul Wudod Zara telah tewas dalam pertempuran terbaru.

Taliban menyelesaikan serangan dua pekan yang mengejutkan di seluruh Afghanistan pada 15 Agustus dengan merebut ibu kota, Kabul, tanpa perlawanan.

Tetapi sisa-sisa tentara Afghanistan mundur ke Lembah Panjshir untuk membentuk NRF.

Taliban mengklaim pada Minggu malam telah merebut hampir seluruh lembah, tetapi akun media sosial pro NRF membantahnya dan mengatakan pejuang perlawanan telah mundur ke dataran tinggi.

Pejuang Panjshir bertahan selama satu dekade melawan militer Soviet dan juga rezim pertama Taliban pada kurun 1996-2001.

NRF dipimpin oleh Ahmad Massoud, putra komandan legendaris anti Taliban, Ahmad Shah Massoud, dan bersembunyi dengan mantan wakil presiden, Amrullah Saleh, seorang kritikus Taliban yang sengit.

Juru Bicara NRFA Tewas

Juru bicara gerakan perlawanan di Afghanistan tewas dalam pertempuran dengan Taliban, outlet berita Afghanistan ToloNews melaporkan pada hari Minggu. Fahim Dashti, yang juga seorang jurnalis itu, tewas dalam bentrokan dengan Taliban di Provinsi Panjshir.

Wartawan Afghanistan juga mengatakan Jenderal Abdul Wadud, yang bekerja di kementerian pertahanan dan merupakan keponakan Ahmad Shah Massoud, juga tewas dalam pertempuran melawan Taliban.

Seorang pembantu dekat Ahmad Massoud, pemimpin Front Perlawanan Nasional Afghanistan (NRFA), Saleh Registani, dilaporkan terluka.

Setelah Taliban menguasai Afghanistan pada 15 Agustus, provinsi Panjshir di barat laut negara itu tetap menjadi daerah yang tak terkalahkan. Ini telah menjadi benteng perlawanan, dimobilisasi di bawah Ahmad Massoud, putra berusia 32 tahun dari pemimpin Ahmad Shah Massoud yang terbunuh, yang bersumpah untuk melawan Taliban.

Massoud mengatakan pada hari Minggu bahwa dia bersedia untuk memulai kembali pembicaraan dengan Taliban mengenai gencatan senjata setelah seruan oleh para ulama untuk merundingkan penyelesaian pertempuran.

Beberapa upaya pembicaraan antara Taliban dan gerakan perlawanan diadakan tetapi mereka akhirnya gagal, dengan masing-masing pihak saling menyalahkan.

Taliban mengatakan pada hari Minggu bahwa mereka merebut semua distrik di Provinsi Panjshir, tetapi pertempuran sedang berlangsung di pusat provinsi. Klaim yang ditolak NRFA. Pertempuran telah berlangsung selama berhari-hari dengan Taliban mengakui banyak korban di kedua belah pihak.

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home