Loading...
BUDAYA
Penulis: Reporter Satuharapan 15:26 WIB | Kamis, 05 September 2019

Paul McCartney Menulis Buku Anak-anak, “Grandude”

Paul McCartney, penyanyi dan pencipta lagu, anggota grup band The Beatles tersisa, menerbitkan buku anak-anak karyanya, "Grandude", bekerja sama dengan ilustrator Kanada, Kathryn Durst. (Foto: lifestyle.inquirer.net)

LONDON, SATUHARAPAN.COM – Sir Paul McCartney bisa saja seorang bintang rock terkenal di dunia, tetapi bagi cucunya ia adalah “Grandude”.

Anggota grup band The Beatles yang tersisa ini, memiliki delapan cucu - enam laki-laki dan dua perempuan - berusia tujuh hingga 20 tahun.

Ia, dalam laporan yang ditulis James Alexander dari BBC, mengatakan ssama seperti kakek yang lain, bermain musik bersama, menonton sepak bola, dan joget bersama para cucu itu.

Hubungan kakek dan cucu itu rupanya menginspirasi McCartney yang ia tuangkan dalam proyek terbarunya - sebuah buku anak-anak berjudul Hey Grandude!

Judul itu tentu saja mengingatkan pada lagu terkenal The Beatles, Hey Jude. Tetapi, ide untuk buku itu datang dari nama panggilan yang diberikan cucu-cucunya kepada McCartney.

“Salah satu cucu saya - dulu memanggil saya Grandpa (Kakek) - kebetulan suatu hari memanggil saya Grandude, dan rupanya terus memanggil seperti itu,” McCartney menjelaskan, “Jadi cucu yang lain pun mulai memanggilku ‘Grandude’.”

McCartney sangat menyukai panggilan baru itu sehingga ia mulai mengarang cerita tentang seorang tokoh bernama Grandude, yang ia bayangkan sebagai semacam pensiunan hippie yang berpetualang dengan cucu-cucunya, “Aku membayangkannya sebagai orang tua yang eksentrik.”

“Dia punya janggut abu-abu, sedikit kuncir kuda, jadi dia agak asyik. Dia punya topi kecil dan dasi kupu-kupu.”

“Dan dia punya kompas ajaib, sehingga ketika dia menggosok-gosoknya, kamu bisa pergi ke mana saja.”

Bekerja Sama dengan Ilustrator Kanada

Keluarga fiksi di dalam buku itu memulai petualangannya menembus misteri. Mereka mengendarai kuda dengan seorang koboi di padang pasir, menghadapi pasukan kepiting di pantai tropis, dan menghindari longsoran salju sambil piknik mendaki gunung.

“Grandude di dalam buku itu tentulah bukan saya,” McCartney menjelaskan, “Karena dia mempunyai kekuatan sihir sedangkan saya tidak.”

Meski begitu, ada kesamaan. Untuk satu hal, baik tokoh di buku fiksi itu ataupun McCartney, menghibur cucu-cucu dengan memainkan gitar.

McCartney mencontohkan suatu malam ketika dua cucu termudanya akan tidur, ia memainkan untuk mereka balada klasik Beatles, Blackbird. Ia mengenang momentum yang membuatnya senang itu, karena cucu-cucu lebih mengapresiasi karena ia – kakek mereka – yang memainkannya, bukan seseorang yang terkenal di seantero dunia.   

McCartney bekerja dengan ilustrator Kanada, Kathryn Durst, dalam membuat buku bergambar itu. Ia memimpikan anak-anak dan orang tua senang membacanya bersama-sama.

Ia juga meriwayatkan versi audio, lengkap dengan soundtrack instrumental.

Ia mengakui harus bersaing ketat dengan popularitas video game dan internet dalam hal menarik perhatian anak-anak pada masa kini. Tetapi ia percaya masih ada tempat untuk mendongeng tradisional - terutama sebagai pengantar tidur.

“Saya menyukainya - pada akhirnya - menutup hari dengan membaca dongeng untuk anak-anak,” katanya, “Ada kepuasan tersendiri ketika melihat mereka tertidur.”

Pada usia 77 tahun saat ini, McCartney terlihat dalam kondisi sangat baik - penuh energi dan dengan mata yang selalu berbinar.

Penyanyi dan pencipta lagu ini memiliki empat anak dari pernikahannya dengan istri pertamanya, Linda.

Semua telah mengukir karier yang sukses. Heather adalah seorang seniman; Mary seorang fotografer; Stella seorang perancang busana; dan James adalah seorang musisi. Empat cucu adalah anak-anak Mary, dan empat cucu lagi anak-anak Stella.

Ia juga memiliki seorang putri berusia 15 tahun, Beatrice, dari pernikahan keduanya dengan Heather Mills. McCartney mengatakan, mengikuti perkembangan anak-anak membuatnya selalu waspada.

Ia mengaku tidak begitu bisa berbagi kesenangan menonton bola dengan cucu-cucu, yang hapal nama semua pemain, namun mereka berbagi kecintaan pada musik, yang ia sebut “semua bisa memegang nada”. Beberapa cucunya bernyanyi di paduan suara sekolah. Salah seorang di antara cucu itu memainkan gitar dalam sebuah band.

Setelah enam dekade dalam sorotan, McCartney tidak menunjukkan tanda-tanda melambat. Ia masih berkeliling, berkonser tiga jam, di stadion atau arena di seluruh dunia. (bbc.com)

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home