Loading...
RELIGI
Penulis: Reporter Satuharapan 15:33 WIB | Sabtu, 11 Maret 2017

Paus Buka Peluang Pria Menikah Ditahbiskan Jadi Pastor

Paus Fransiskus (Foto: AP)

VATIKAN, SATUHARAPAN.COM -  Paus Fransiskus mengatakan ia terbuka bagi kemungkinan mengizinkan pria menikah menjadi pastor Katolik dalam upaya mengatasi kekurangan imam di sejumlah negara.

Paus mengangkat ide itu dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Jerman Die Zeit.

Pada saat yang sama, dia mengesampingkan prospek yang memungkinkan pria lajang yang sudah menjadi imam untuk menikah. Namun, ia terbuka untuk ide yang memungkinkan orang awam yang belum menikah atau laki-laki yang sudah menikah untuk ditahbiskan.

Paus mengangkat prospek dalam konteks yang memungkinkan "Viri probati," bahasa Latin untuk "pria yang teruji," yang akan ditahbiskan di tempat-tempat yang mengalami kelangkaan imam.

Dia mengatakan kepada surat kabar itu bahwa kurangnya imam Katolik adalah "masalah besar" bagi gereja.

"Kita harus berpikir tentang apakah 'Viri probati' bisa menjadi kemungkinan," kata dia. "Jika demikian, kita perlu menentukan tugas apa yang bisa mereka lakukan, misalnya, di daerah terpencil."

Fransiskus mengatakan memungkinkan imam yang sedang dalam pendidikan untuk dapat memilih apakah akan hidup selibat atau tidak "bukan solusi."

Ide memungkinkan imam yang menikah telah digodok di tingkat yang lebih rendah di Gereja Katolik dalam beberapa tahun terakhir.

Pada tahun 2014, Uskup Erwin Krautler, uskup Xingu di kawasan hutan Brasil, mengatakan kepada surat kabar Austria, Salzburger Nachrichten, bahwa ia berbicara kepada Paus tentang kekurangan  imam di wilayahnya.

Uskup kelahiran Austria itu mencatat bahwa di keuskupannya, di Brasil yang memiliki 800 komunitas gereja dan 700.000 umat, hanya ada 27 imam.

Uskup mengatakan bahwa Paus Fransiskus menegaskan ia akan terbuka untuk ide-ide para uskup tentang bagaimana untuk mengatasi masalah itu, termasuk menahbiskan pria menikah, menurut The Tablet, sebuah mingguan Katolik internasional.

Dalam wawancara terbarunya, Paus membahas kemungkinan diaken perempuan dan mengatakan agar para teolog mempelajari contoh dari Alkitab, menurut Catholic Herald. "Apa artinya ini pada waktu itu (Alkitab)? Apa artinya hari ini? " Dia menambahkan," Jangan takut! Itu membuat kita merdeka. "

Gagasan bahwa imam Gereja Katolik Roma harus selibat didasarkan pada ayat-ayat Alkitab tertentu dan keyakinan bahwa imam bertindak "in persona Christi" (dalam pribadi Kristus) dan karenanya harus selibat, seperti Kristus.

Namun, Vatikan menerima imam yang menikah dalam keadaan tertentu, seperti di sekte  Eastern Rite dalam Gereja Katolik, dan imam gereja-gereja Anglikan atau Episcopal yang sudah menikah lalu masuk Katolik.

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home