Paus Direncanakan Hadiri Hari Doa dan Perdamaian
VATIKAN, SATUHARAPAN.COM – Paus Fransiskus direncanakan mengunjungi Asisi, Italia pada September 2016 dalam rangka menghadiri “World Day of Prayer for Peace” atau Hari Doa Sedunia untuk Perdamaian.
“World Day of Prayer for Peace” adalah sebuah pertemuan tingkat tinggi antariman yang berisi kegiatan doa untuk perdamaian, dalam pertemuan tersebut sejumlah pemimpin berbagai agama bertemu.
Menurut Catholic News Agency, hari Sabtu (20/8), kunjungan Paus akan berlangsung 20 September, yang menandai ulang tahun ke-30 “World Day of Prayer for Peace”. Gerakan ini dicetuskan oleh Paus Yohanes Paulus II di Asisi, Italia, pada 1986.
Pengurus Biara Suci Assisi, Frater Mauro Gambettilo mengatakan selain Paus Fransiskus, Presiden Italia, Sergio Mattarella, juga akan hadir.
Presiden Komunitas Santo Egidio – sebuah kelompok Katolik dari seluruh dunia untuk perdamaian dan keadilan – Marco Impagliazzo, mengatakan pertemuan “World Day of Prayer for Peace” adalah pertemuan yang diperlukan terutama mengingat konflik di berbagai dunia yang dipicu pemanasan global.
“Pertemuan ini menunjukkan kepekaan setiap agama dan institusi kepada dunia bahwa agama tidak menutup mata perdamaian, di tengah dunia yang semakin banyak menggiatkan khotbah atau ajaran agama yang mengedepankan kebencian,” kata Impagliazzo.
“World Day of Prayer for Peace” tahun ini mengambil tema “Thirst for Peace: Religion and Culture in Dialogue” acara akan digelar mulai 18-20 September.
Selain Paus Fransiskus, tamu istimewa lain yang akan hadir antara lain Uskup Agung Canterbury, Justin Welby, dan rektor Universitas al-Azhar, Imam Ahmen al-Tayyeb.
Saat Paus Yohanes Paulus II masih hidup, dia menghadiri acara tersebut pada 1993 dan 2002. Penerusnya, Paus Benediktus XVI menghadiri acara tersebut pada 2011.
Selain acara doa bersama, masyarakat Asisi secara rutin menyelenggarakan pertemuan antaragama sejak 1986. Sementara kehadiran Paus Fransiskus pada September mendatang merupakan kali ketiga. Paus Fransiskus kali pertama berdoa di Asisi pada 2013.
Kedatangan kedua terjadi saat Paus Fransiskus memberi homili pada peringatan ke-800 Santo Fransiskus yang bergelar “Sang Pengampun dari Asisi” di Gereja Porziuncola, Asisi, Italia, pada Kamis, 4 Agustus.
Dalam kunjungan kedua, Paus Fransiskus juga melakukan pertemuan singkat dengan Mohamed Abdel Qader, Imam Masjid Agung Perugia, Italia.
Sejak terpilih, Paus Fransiskus menunjukkan itikad baik menggelar dialog antaragama. Tidak hanya antaragama, bagi Paus Fransiskus dialog antargereja juga merupakan prioritas utama seperti yang dia contohkan saat bertemu dengan pemimpin Gereja Ortodoks Rusia, Patriark Kirill.
Dalam hubungan antariman, Paus Fransiskus menempatkan Islam sebagai mitra dialog yang kuat, hal tersebut dia tunjukkan saat menyambut Imam Ahmen al-Tayyeb yang mengunjungi Vatikan pada 23 Mei lalu.
Banyak media di dunia kala itu mengulas kedatangan Ahmen al-Tayyeb ke Vatikan dipandang sebagai kemajuan besar dalam hubungan Katolik-Muslim. (catholicnewsagency.com)
Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum
Polri Terima 18 Personel Penyandang Disabilitas
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen...