Loading...
HAM
Penulis: Reporter Satuharapan 10:09 WIB | Selasa, 09 September 2014

Paus Fransiskus Kabulkan Pengunduran Kardinal Sean Brady

Kardinal Sean Brady mengundurkan diri. (foto: rte.ie)

IRLANDIA, SATUHARAPAN.COM – Paus Fransiskus mengabulkan permohonan pengunduran diri Kardinal Sean Brady, Kepala Gereja Katolik Irlandia, yang pada tahun-tahun terakhir kepemimpinanya ini dirundung sejumlah kasus pelecehan seksual terhadap anak-anak di negaranya.  Sebelumnya, Kardinal Sean Brady mengumumkan rencana pengunduran diri karena alasan usia.

Sementara waktu, peran Uskup Agung Armagh dan Primate ini akan diambil alih oleh Uskup Agung Eamon Martin.

“Saya telah menantikan masa pensiun, dan memang tidak diragukan lagi, itu akan membawa saya untuk membiasakan diri selama beberapa waktu, tapi itu baik, saya punya banyak waktu untuk keluarga, teman, dan mengikuti sepak bola,” tutur Kardinal Brady.

Bulan lalu, Paus Fransiskus telah berjanji mengadakan pertemuan dengan uskup untuk membahas perihal perlindungan anak serta memohon pengampunan dari para korban setelah misa bersama enam korban di Vatikan digelar.  Pada saat itu, salah satu korban bernama Marie Kene mengatakan serta meminta kepada Paus untuk mencabut jabatan Kardinal Brady karena diduga telah menutup-nutupi kasus pelecehan yang dilakukan oleh pastur sejak 1975 – 2004.

Dalam pesan perpisahannya, Kardinal Brady mengatakan bahwa ia teringat dengan motto Paus, yaitu ‘miserando atque eligendo’ yang artinya ‘Tuhan telah berkenan mengasihi aku dan akhirnya memilih aku’.

“Ini telah memngingatkan saya bahwa saya juga perlu mengatakan maaf dan memohon pengampunan. Dan aku melakukannya lagi sekarang,” kata Kardinal Brady.

“Pada saat yang sama, motto Paus Fransiskus telah mengilhami saya untuk percaya pada kemurahan Allah dan kekuatan doa seperti yang telah dilakukan Yesus.”

Kardinal Brady banyak menuai kritikan karena ia tidak memiliki kekuatan dalam mengambil keputusan pada penyidikan Brendan Smyth yang melakukan pelecehan seksual terhadap dua anak pada 1975. Kasus tersebut tidak pernah diserahkan ke pihak polisi sehingga Smyth terus melakukan pelecehan hingga tahun 1994 sebelum akhirnya dipenjara. (belfasttelegraph.co.uk)

Isu pelecehan seksual para imam kepada anak mengguncang Gereja Katolik Roma, artikel tentang tindakan tegas Paus Fransiskus dapat Anda baca di: 

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home