Loading...
RELIGI
Penulis: Reporter Satuharapan 16:11 WIB | Jumat, 08 Agustus 2014

Paus Fransiskus Minta Orang Kristen Irak Dilindungi

Paus Fransiskus. (Foto: huffingtonpost.com/AP)

VATICAN CITY, SATUHARAPAN.COM – Paus Fransiskus menyerukan pada para pemimpin dunia supaya bertindak untuk melindungi juga memberikan bantuan kemanusiaan pada umat Kristen di wilayah Irak utara yang melarikan diri setelah diserang militan ISIS  (Islamic State in Iraq and Syria).

Seruan Paus Fransiskus yang kedua dalam pekan ini disampaikannya pada Kamis (7/8) saat ISIS menyerbu daerah-daerah yang didominasi warga Kristen juga daerah semi-otonom Kurdi di Irak bagian utara. Serangan ini menyebabkan puluhan ribu warga kristen, komunitas Yazidi Kurdi dan para pejuang Kurdi melarikan diri.

Dalam pernyataannya, Paus menghimbau kepada masyarakat internasional “untuk mengakhiri tragedi kemanusiaan yang terus berlangsung, mengambil langkah-langkah untuk melindungi mereka yang terancam kekerasan dan memastikan mereka menerima bantuan yang diperlukan, terutama bagi mereka yang mengungsi dan yang hidupnya bergantung pada solidaritas orang lain.

Sekarang daerah yang dihuni komunitas Kristen sejak awal kekristenan itu, kosong. 

Kristen Irak Menderita

Warga Kristen di Irak sekarang mungkin paling menderita dari yang lain akibat kekuasaan ISIS yang kini menamakan dirinya Negara Islam.

Penduduk Kristen di kota Mosul berada di bawah serangan terang-terangan. Pada Juli, ISIS sebagai "Negara Islam" membagikan brosur memberi mereka tiga pilihan: masuk Islam, membayar denda, atau dibunuh. Banyak rumah mereka yang ditinggalkan sekarang terdapat tulisan berwarna hitam, "Properti Negara Islam."

Canon Andrew White, "Vikaris Baghdad", Pendeta dari Gereja St George Anglikan di Baghdad menyatakan bahwa jemaatnya yang berjumlah sekitar 6.000 orang, dalam dekade terakhir ini, lebih dari 1.200 telah terbunuh.

"Salah satu hal yang benar-benar sakit adalah ketika salah satu dari orang-orang Kristen datang dan berkata, 'Untuk pertama kalinya dalam 1.600 tahun, kami tidak punya gereja di Niniwe,'" kata Canon Andrew White pada wartawan CNN Arwa Damon.

Andrew White menolak meninggalkan Baghdad, meskipun bahaya. Menurutnya St George adalah Gereja Anglikan terakhir di Irak. (huffingtonspot.com)

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home