Loading...
DUNIA
Penulis: Francisca Christy Rosana 15:02 WIB | Kamis, 09 Oktober 2014

Paus Fransiskus: Perpecahan Antarumat Kristen adalah Luka

Lebih baik melihat apa yang dapat menyatukan daripada melihat apa yang dapat memisahkan.
Paus Fransiskus adalah seorang imam Yesuit pertama dari Amerika Latin keturunan Italia pertama yang terpilih sebagai Paus. Ia juga menjadi Paus non-Eropa pertama sejak Paus Gregorius III dari Siria wafat pada tahun 741. (Foto: vatican.va)

VATIKAN, SATUHARAPAN.COM – Paus Fransiskus menyerukan persatuan antarumat Kristen pada Rabu (9/10) di Lapangan Santo Petrus, Vatikan untuk Audiensi Umum. Perpecahan antarumat Kristen dari denominasi yang berbeda menurutnya akan menyakitkan bagi gereja dan akan menyakitkan pula bagi Kristus.

“Banyak dari kita, bahkan dalam Gereja Katolik  telah memecahkan diri dan ini sering menjadi penyebab konflik, penderitaan, bahkan perang sepanjang perjalanan sejarah,” kata Paus Fransiskus.

Paus mengundang mereka yang hadir untuk bertanya pada diri sendiri, "Apakah kita mengundurkan diri, atau bahkan acuh tak acuh terhadap perpecahan ini? Atau kita sangat percaya bahwa kita bisa dan kita harus berjalan bersama menuju rekonsiliasi dan persekutuan yang utuh?" ujar Paus Fransiskus.

Dia menunjukkan bahwa perpecahan antarpengikut Kristus jelas bertentangan dengan kehendak Tuhan.

“Kita juga tahu  bahwa itu adalah keinginan yang mendalam Kristus bahwa murid-murid-Nya tetap bersatu dalam kasih-Nya, jadi kita tidak boleh pasrah dengan perpecahan ini.”

Menurut Paus Fransiskus, lebih baik melihat apa yang dapat menyatukan  daripada melihat apa yang dapat memisahkan.

“Dengan tinggal dalam kebenaran, dan berlatih mengampuni dengan kasih, kita akan semakin sesuai dengan kehendak Kristus, berdamai dengan satu sama lain, dan akan lebih dekat ke tujuan persatuan utuh yang Ia kehendaki untuk semua murid-Nya,” Paus Fransiskus menambahkan.

Paus Fransiskus mengundang orang Kristen di seluruh dunia untuk saling membantu, berjalan bersama, berdoa bersama, dan beramal bagi sesama.  (vatican.va)

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home