Paus Puji Keluarga Indonesia, Lebih Pilih Anak-anak daripada Hewan Peliharaan
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Paus Fransiskus memuji orang Indonesia pada hari Rabu (4/9) karena keluarga besar mereka dan menyarankan bahwa orang-orang di negara lain memilih untuk memiliki hewan peliharaan daripada membesarkan anak-anak.
Paus berusia 87 tahun itu berbicara bersama presiden Indonesia, Joko Widodo, di Jakarta pada pemberhentian pertama dalam perjalanan empat negara ke Asia.
“Dan negara Anda... memiliki keluarga dengan tiga, empat atau lima anak yang terus maju, dan ini tercermin dalam tingkat usia negara tersebut,” katanya.
“Teruslah, Anda adalah contoh bagi semua orang, bagi semua negara yang mungkin, dan ini mungkin terdengar lucu, (di mana) keluarga-keluarga ini lebih suka memiliki kucing atau anjing kecil daripada anak,” tambahnya, menoleh ke Widodo sambil tertawa.
Paus menyampaikan komentar serupa pada bulan Mei ketika ia menyampaikan pidatonya di sebuah konferensi di Roma mengenai krisis demografi yang melanda Italia dan Eropa.
“Rumah-rumah dipenuhi dengan barang-barang dan anak-anak menjadi kosong, menjadi tempat yang sangat menyedihkan. Tidak ada kekurangan bagi anjing kecil, kucing, mereka tidak kekurangan. Ada kekurangan anak-anak,” katanya pada kesempatan itu.
Meskipun Indonesia memiliki angka kelahiran yang lebih tinggi daripada banyak negara Barat, tren tersebut juga telah menurun di sana dalam beberapa tahun terakhir.
Di Amerika Serikat, JD Vance, calon wakil presiden dari Partai Republik, Donald Trump, telah menghadapi gelombang pers yang negatif atas komentar-komentar masa lalunya yang menyebut beberapa pesaingnya dari Partai Demokrat sebagai “sekelompok perempuan kucing yang tidak punya anak.”
Paus: Perang, Krisis Lingkungan Ancam Masa Depan Umat Manusia
Paus Fransiskus mengatakan pada hari Kamis (5/9) bahwa konflik dan krisis lingkungan mengancam masa depan umat manusia, menyerukan persatuan agama untuk memecahkan masalah global setelah menandatangani deklarasi bersama di sebuah masjid di Indonesia.
“Kita mengemban tanggung jawab untuk mengatasi krisis serius dan terkadang dramatis yang mengancam masa depan umat manusia seperti perang dan konflik... dan krisis lingkungan, yang merupakan hambatan bagi pertumbuhan dan koeksistensi masyarakat,” katanya dalam pidatonya di Jakarta. (dengan Reuters)
Editor : Sabar Subekti
RI Evakuasi 40 WNI dari Lebanon via Darat
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Republik Indonesia mengevakuasi 40 Warga ...