Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 17:43 WIB | Selasa, 13 Desember 2016

PBB Beri Penghormatan di Akhir Jabatan Ban Ki-moon

Sekjen PBB, Ban Ki-moon, dalam pidato di akhir jabatan yang akan digantikan oleh Antonio Guteres. (Foto dari un.org)

NEW YORK, SATUHARAPAN.COM - Majelis Umum Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) memberi penghormatan kepada Ban Ki-moon, diplomat asal Korea Selatan yang telah menjabat sebagai Sekretaris Jenderal PBB selama sepuluh tahun, yang disebutkan sebagai pelayanan tanpa lelah untuk kemanusiaan.

Pada hari yang sama, Antonio Guterres (67 tahun), mantan presiden Spanyol, dilantik sebagai Sekjen baru yang akan mulai bekerja pada 1 Januari mendatang.

"Selama sepuluh tahun terakhir, Sekretaris-Jenderal Ban memimpin PBB dengan prinsip-prinsip yang baik, profesionalisme, berdedikasi, dan dengan tidak pernah lelah dalam pelayanan kepada umat manusia," kata Presiden Majelis Umum PBB, Peter Thomson, hari  Senin (12/12) waktu setempat.

ban dikatakan berada di depan dalam dinamika internasional,  menyeimbangkan pengaruh ekonomi, dan kemajuan teknologi yang cepat, kata Thomson.

Di antara prestasi Ban, Thomson menyebutkan kegigihan  Ban pada isu perubahan iklim yang mendorong  adopsi dan berlakunya Perjanjian Paris, dan tekadnya untuk visi  keadillan, sejahtera dan keamanan melalui  Agenda 2030.

Sementara Ban dalam tanggapannya mengatakan mengatakan bahwa menjabat Sekjen PBB, organisasi besar ini sebagai kehormatan besar seumur hidupnya.

Dia mengingat masa kecilnya, setelah Perang Korea, hidup dari bantuan makanan PBB. Buku pelajaran PBB mengajarkan tentang solidaritas global bahwa kita tidak sendirian. ‘’Bagi saya, kekuatan PBB tidak pernah abstrak atau akademis," katanya.

Dia mengatakan bahwa masa 10 tahun itu penuh tantangan, termasuk runtuhnya keuangan terburuk sejak Depresi Besar, letusan konflik dan pemberontakan untuk kebebasan, dan catatan tentang jumlah orang yang melarikan diri dari perang, penindasan dan kemiskinan.

 "Hari demi hari, bata demi bata, kami membangun fondasi kuat untuk perdamaian dan kemajuan," katanya. Namun demikian masih begitu banyak masalah yang begitu keras, termasuk pertumpahan darah di Suriah dan pergolakan lain.

"Saya telah mempertahankan fokus pada martabat manusia dan hak asasi manusia, pilar kemanusiaan kita. Saya telah berusaha untuk berdiri bagi mereka yang rentan dan mereka yang tertinggal di belakang hari,’’ kata dia.

"Bahkan saat saya bersiap untuk meninggalkan (jabatan), hati saya akan tetap seperti itu, sejaksaya masih kecil, di sini bersama PBB."

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home