Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 09:06 WIB | Rabu, 01 Juli 2020

PBB Himpun US$ 7,7 MIliar Bantuan Kemanusiaan untuk Rakyat Suriah

Kehancuran parah di Suriah akibat perang selama sembilan tahun, seperti terlihat dalam situasi di kota Raqqa, Suriah. (Foto: dok. AFP)

NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-PBB mengumpulkan dana US$ 7,7 miliar bantuan kemanusiaan untuk rakyat Suriah pada hari Selasa (30/6). Perang selama sembilan tahun telah menyebabkan jutaan orang Suriah dalam krisis kemanusiaan yang diperburuk oleh melonjaknya harga pangan dan krisis virus corona.

Dana itu masih kurang dari US$ 10 miliar yang dibutuhkan oleh badan-badan PBB. Namun janji bantuan dari negara-negara itu lebih tinggi dari yang diharapkan, mengingat goncangan ekonomi akibat COVID-19 pada banyak pemerintah. Selain itu, bantuan kemanusiaan lainnya mengalami kesulitan, seperti untuk  program kemanusiaan di Yaman.

"Kami menyadari bahwa keadaannya sangat tidak biasa, ini adalah momen yang sulit di setiap negara untuk menemukan sumber daya yang diperlukan untuk meringankan penderitaan rakyat Suriah," kata kepala bantuan PBB, Mark Lowcock, setelah konferensi donor virtual oleh sekitar 60 pemerintah dan non-pemerintah.

Bantuan itu dijanjikan beberapa negara, termasuk oleh Jerman yang menawarkan US$ 1,78 miliar. PBB menyebutkan 11 Juta orang Suriah membutuhkan bantuan dan perlindungan, dan 9,3 juga dari mereka kekurangan makanan.

Harga Pangan Naik

Kesulitan yang dihadapi warga Suriah adalah kemerosotan ekonomi dan penguncian COVID-19 telah mendorong harga pangan naik lebih dari 200 persen dalam waktu kurang dari setahun, menurut Program Pangan Dunia (WFP).

Menurut penghitungan oleh Universitas Johns Hopkins, hanya ada 269 kasus virus corona yang dikonfirmasi, tetapi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memperingatkan situasi sebenarnya mungkin jauh lebih buruk dan jumlah infeksi cenderung meningkat.

Membangun kembali kota-kota yang hancur akan membutuhkan miliaran dolar lebih dan tidak dapat dimulai sampai kekuatan yang terlibat dalam transisi damai menjauhkan pemerintahan Presiden Bashar al-Assad, kata pemerintah UE.

"Kita akhirnya membutuhkan solusi politik untuk konflik," kata Menteri Pembangunan Jerman, Gerd Muller. (Reuters)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home