PBB: Lebih dari 700.000 Orang Terkena Dampak Banjir Sudan Selatan
NAIROBI, SATUHARAPAN.COM-Lebih dari 700.000 orang terkena dampak banjir di Sudan Selatan, kata badan kemanusiaan PBB, memperingatkan jumlah yang terkena dampak meningkat setiap hari.
“Banjir telah menyebabkan kerusakan parah pada rumah, tanaman, dan infrastruktur penting, mengganggu layanan pendidikan dan kesehatan, serta meningkatkan risiko wabah penyakit,” kata badan kemanusiaan PBB, OCHA, dalam laporan situasi pada hari Kamis (5/9).
Dikatakan bahwa hingga 5 September “banjir telah mempengaruhi lebih dari 710.000 orang di 30 dari 78 daerah.”
Sejak memperoleh kemerdekaan pada tahun 2011, negara terbaru di dunia ini terus dilanda ketidakstabilan dan kekerasan, meskipun memiliki cadangan minyak yang melimpah.
Badan-badan bantuan telah memperingatkan bahwa negara itu menghadapi banjir terburuk dalam beberapa dekade dan OCHA mengatakan bantuan gagal menjangkau banyak orang yang membutuhkan.
"Akses tetap menjadi kendala kritis, karena banyak jalan sekarang tidak dapat dilalui, dan banjir telah memutus seluruh komunitas," katanya.
Dilanda oleh para pemimpin yang berseteru dan ketidakstabilan kronis, sekitar 400.000 orang meninggal, dan jutaan orang mengungsi dalam perang saudara antara tahun 2013 dan 2018.
Presiden Salva Kiir dan pesaingnya Riek Machar menandatangani perjanjian damai pada tahun 2018 dan membentuk pemerintahan persatuan.
Namun, negara itu sejak itu berjuang melawan bencana alam, kelaparan, kekerasan, dan pertikaian politik yang terus berlanjut yang telah berulang kali menunda pemilihan umum yang dijanjikan. (AFP)
Editor : Sabar Subekti
Kenang Ayahnya, Anak-anak Maradona Dirikan Yayasan
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Anak-anak legenda sepak bola Diego Maradona mendirikan yayasan untuk meng...