Loading...
DUNIA
Penulis: Sotyati 12:02 WIB | Rabu, 13 November 2013

PBB: Perlu 300 Juta Dolar untuk Bantu Korban Topan Haiyan

Kepala Badan Bantuan Kemanusiaan PBB Valerie Amos. (Foto: AP)

NEW YORK CITY, SATUHARAPAN.COM – PBB mengimbau bantuan dana 300 juta dolar (Rp 3,5 triliun) untuk upaya-upaya bantuan kemanusiaan bagi korban topan di Filipina bagian tengah, yang diperkirakan menelan korban tewas 10.000 orang dan banyak lainnya kehilangan tempat tinggal.

Kepala Badan Bantuan Kemanusiaan PBB Valerie Amos yang sedang mengunjungi kawasan bencana mengemukakan imbauan tersebut pada Selasa (12/11). Amos, seperti dilaporkan VOA News,  mengakui  tanggapan internasional kuat, tetapi masih banyak lagi yang perlu dilakukan.

PBB menyatakan 660 ribu orang kehilangan tempat tinggal akibat Topan Haiyan, yang melalui kawasan terpencil pada Jumat (8/11) lalu dengan disertai angin yang kecepatannya mencatat rekor dan gelombang pasang mirip tsunami. Jeff Masters, pakar meteorologi dari Weather Underground dalam berita terdahulu menyebutkan kekuatan embusan angin mencapai 313 kilometer per jam.

Empat hari setelah itu, banyak orang yang tidak memiliki akses ke makanan, air, atau obat-obatan. Sebagian wilayah yang terpencil masih belum dapat dijangkau. Ada juga laporan mengenai penjarahan meluas di kota yang paling parah dilanda topan, Tacloban.

 Puluhan mayat yang mulai membusuk bergeletakan di jalan-jalan.

 Meskipun distribusi bantuan berjalan lamban, upaya bantuan internasional mulai berdatangan.

 Departemen Pertahanan AS (Pentagon) hari Senin (11/11) malam menyatakan mengirim kapal induk USS George Washington ke kawasan. Kapal induk yang membawa 5.000 pelaut dan 80 pesawat itu diperkirakan tiba dalam waktu sekitar dua hari.

Bantuan Jepang

VOA News juga memberitakan Jepang menyumbang 10 juta dolar (Rp 116 miliar) kepada Filipina sebagai bantuan darurat bagi korban Topan Haiyan.

Kementerian Luar Negeri Jepang mengatakan Selasa (12/11) dana bantuan untuk Filipina akan diberikan kepada organisasi bantuan internasional untuk pemondokan darurat, pangan, dan air. Jepang sebelumnya sudah mengirim tim kedokteran darurat ke daerah bencana.

Sekretaris Kabinet Jepang Yoshide Suga mengatakan 133 orang warga Jepang tinggal di Pulau Leyte dan Pulau Samar, dua pulau yang dihantam Haiyan. Sebagian besar menikah dengan warga Filipina. Tokyo, Suga menambahkan, mengukuhkan hanya  27 orang di antaranya yang selamat.


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home