Loading...
FOTO
Penulis: Dedy Istanto 17:58 WIB | Jumat, 23 September 2016

PBB: Perundingan Suriah Dimulai Dalam Beberapa Pekan

PBB: Perundingan Suriah Dimulai Dalam Beberapa Pekan
Seorang perempuan meletakkan bunga di barisan 4.000 foto dari 30.000 tahanan politik yang menurut demonstran telah dieksekusi rezim Iran, saat aksi unjuk rasa di Dag Hammerskjold Plaza dekat markas PBB di New York, Amerika Serikat, 20 September 2016. Don Emmert/AFP
PBB: Perundingan Suriah Dimulai Dalam Beberapa Pekan
Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki-moon, berpidato dalam sebuah acara untuk memperingati Adoption of the 2030 Agenda and the Sustainable Development Goals di sela pertemuan Majelis Umum PBB di New York, 20 september 2016.AFP PHOTO/Jewel Samad
PBB: Perundingan Suriah Dimulai Dalam Beberapa Pekan
Sekretaris Jenderal PBB Ban-Ki Moon berjabat tangan dengan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe di Sidang Umum PBB di markas PBB New York pada 20 September 2016. Kena Betancur/AFP
PBB: Perundingan Suriah Dimulai Dalam Beberapa Pekan
Presiden Prancis Francois Hollande (kanan) bertemu dengan Presiden Iran Hassan Rouhani di sela-sela sidang Majelis Umum PBB ke-71 di PBB, New York, 29 September 2016. Stephane De Sakutin/AFP

JENEWA, SATUHARAPAN.COM - Wakil Utusan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) untuk Suriah Ramzy Ezzeldin Ramzy berharap perundingan damai bisa dilanjutkan kembali dalam beberapa pekan mendatang, terlepas dari peristiwa “mengerikan” di lapangan.

Dia mengatakan atasannya, yang juga merupakan utusan PBB untuk Suriah Staffan de Mistura, sedang berdiskusi dengan pihak bertikai untuk mengatur “negosiasi langsung,” berbeda dari putaran terakhir pembicaraan ketika kedua pihak bertemu secara terpisah dengan moderator.

"PBB tengah berupaya agar pembicaraan ini dilakukan dalam beberapa pekan ke depan,” kata dia di Kantor PBB, Jenewa, hari Kamis (22/9).

Beberapa target tanggal terbaru, Staffan de Mistura akan melanjutkan pembicaraan semuanya menyusul kegagalan untuk membendung pertempuran. Meskipun PBB mengatakan, pihaknya lebih suka menggelar pembicaraan secara langsung dengan memberlakukan gencatan senjata dan negosiasi di masa depan yang seharusnya tidak perlu memiliki prasyarat.

Gencatan senjata terbaru yang disepakati Amerika Serikat dan Rusia gagal, tetapi Ramzy menegaskan baik Washington maupun Moskow bertekad untuk menyukseskan kesepakatan itu. (AFP)

Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum

Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home