Loading...
DUNIA
Penulis: Diah Anggraeni Retnaningrum 23:59 WIB | Senin, 05 Desember 2016

PBB Tuntut Gencatan Senjata Sementara di Aleppo

Warga memeriksa puing-puing bangunan yang rusak parah setelah dihantam serangan udara pemerintah di kota Binnish, barat daya provinsi Idlib, 5 Desember 2016. (Foto: Omar Haj Kadour/AFP)

ALEPPO, SATUHARAPAN.COM - Dugaan serangan udara Rusia menewaskan sedikitnya 46 orang di bagian oposisi yang dikuasai Suriah, ungkap seorang pengawas, saat Dewan Keamanan PBB mempersiapkan pemilihan pada Senin (5/12) dalam resolusi yang menuntut gencatan senjata sementara di Aleppo.

Pemerintah Suriah melancarkan serangan sengit untuk merebut kembali seluruh bagian kota terbesar kedua Aleppo, dan sejauh ini telah merebut lebih dari 60 persen wilayah timur yang jatuh ke tangan pemberontak pada 2012.

Di provinsi Idlib, di barat laut Suriah, sedikitnya 26 warga sipil tewas dalam serangan yang diduga dilakukan oleh Rusia di kota Kafr Nabel, kata Observatorium HAM Suriah yang berbasis di Inggris.

Seorang saksi mata mengatakan kepada AFP bahwa beberapa pesawat tempur menghantam sejumlah tempat di kota tersebut, termasuk pasar.

Observatorium tersebut mengatakan mereka sedang menyelidiki pesawat mana yang melancarkan serangan tersebut berdasarkan jenis, lokasi, pola penerbangan dan amunisi yang digunakan.

Kelompok itu mengatakan bahwa 18 orang juga tewas dalam serangan yang diduga dilancarkan Rusia di kota Maaret al Numan, tempat seorang fotografer AFP melihat para petugas penyelamat dan warga berusaha mengevakuasi para korban dari puing-puing di sebuah pasar.

Lembaga pengawas tersebut melaporkan dua kematian tambahan, satu dalam serangan sebelumnya pada Maaret al Numan dan satu lagi di Al Naqir, juga terjadi di Idlib.

Mereka juga mengatakan bahwa enam warga sipil, empat dari mereka anak-anak, tewas dalam serangan bom barel pemerintah di kota Al Tamanah di provinsi yang sama. (AFP)

Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home