Loading...
OLAHRAGA
Penulis: Prasasta Widiadi 17:36 WIB | Minggu, 25 Oktober 2015

PBI Targetkan Peboling dapat Maksimal di AG 2018

PBI Targetkan Peboling dapat Maksimal di AG 2018
Juara Woman Master IIOBC 2015 Nadia Pramanik (kiri), berfoto bersama dengan juara Open Master IIOBC 2015 Benshir Layoso asal Filipina (kanan) pada acara pemberian penghargaan kepada pemenang Woman dan Open Master 13th Indonesia International Open Bowling Championship (IIOBC) 2015, di Jaya Ancol Bowling Center, Ancol, Jakarta, hari Minggu (25/10). (Foto-foto: Prasasta Widiadi).
PBI Targetkan Peboling dapat Maksimal di AG 2018
Mahendra Wardana (jaket hijau, tengah) berfoto bersama para pemenang nomor Open Master IIOBC 2015.
PBI Targetkan Peboling dapat Maksimal di AG 2018
Hadi Busono (paling kiri) berfoto bersama para pemenang nomor Woman Master IIOBC 2015.

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Ketua Bidang Pertandingan Pengurus Besar Persatuan Boling Indonesia (PB PBI) Hadi Busono menyebut saat ini segenap pengurus PBI menyiapkan para peboling yang berlaga dalam setiap kejuaraan dengan satu tujuan yakni mempersiapkan para peboling agar ada kesiapan  menuju Asian Games (AG) 2018.  

“Pastinya memang Asian Games (2018, red), kan diadakan di Jakarta (dan Palembang, red), kami akan siapkan peboling ini (Indonesia, red) untuk jangka panjang,” kata Hadi kepada satuharapan.com hari Minggu (25/10) di Jaya Ancol Bowling Center, Ancol, Jakarta setelah dia menyerahkan penghargaan kepada pemenang Woman Master 13th Indonesia International Open Bowling Championship (IIOBC) 2015.

Asian Games pada 2018 akan diselenggarakan di Jakarta dan Palembang, Hadi menyebut bahwa tim boling Indonesia baik putra dan putri sudah pasti akan bersemangat.

Hadi menjelaskan bahwa sejauh ini untuk Indonesia tidak tertutup kemungkinan formasi peboling putra dan putri akan berganti seiring dengan turnamen yang ada, namun untuk target dia meminta lebih.

“Kalau bisa ya emas,” kata Hadi.

Menurut catatan situs resmi SEA Games Singapura 2015, tim boling putra Indonesia  yang terdiri dari Ryan Lalisang, Billy Mohammad Islam dan Hardi Rachmadian meraih medali perunggu.

Sementara tim boling putri Indonesia II yang beranggotakan  Novie Phang, Cheya Chantika, Nadia Pramanik gagal mempersembahkan medali karena hanya menempati posisi keenam dengan total 3541 poin.

Sedangkan tim putri Indonesia I yang terdiri dari Alisha Nabila Larasati, Sharon Adelina Limansantoso dan Tannya Roumimper kala itu hanya berada di peringkat ketujuh dengan 3533 poin.

Selain itu, Hadi mengatakan bahwa target di AG 2018 akan tercapai bila di SEA Games 2017 di Kuala Lumpur dapat tercapai.

“SEA Games (2017, red), adalah titik evaluasi sebelum ke Asian Games, kalau di SEA Games di Malaysia (Kuala Lumpur 2017, red) kita bisa konsisten, ya kita akan teruskan,” kata Hadi.

Kemenangan Peboling Indonesia di IIOBC

Sementara itu dalam kesempatan yang sama Ketua Panitia Kejuaraan IIOBC 2015, Mahendra Wardana mengatakan bahwa kemenangan yang diraih peboling putri Indonesia, Nadia Pramanik di nomor Woman Master IIOBC 2015 tidak datang dengan mudah.

“Coba kita lihat dulu, yang juara di nomor putri (Woman Open, red) dari Indonesia kan baru satu, sekarang dua,” kata Mahendra kepada satuharapan.com hari Minggu (25/10) di Jaya Ancol Bowling Center, Ancol, Jakarta setelah dia menyerahkan penghargaan kepada pemenang Open Master 13th Indonesia International Open Bowling Championship (IIOBC) 2015.

Nadia Pramanik, hari Minggu (25/10) memenangkan Woman Master Indonesia International Open Bowling Championship (IIOBC) 2015 dengan mengalahkan juara bertahan Woman Master tahun sebelumnya, Bernice Lim asal Singapura.

“Kejuaraan ini (IIOBC) susah lho, nggak gampang, karena ini kan berisi peboling dunia,” kata Mahendra.

Nadia menang di nomor stepladder tahap tiga  dengan keunggulan average 230-221,5 atas Bernice, dengan perincian di game pertama Nadia sempat kalah dalam nilai total yakni 246-257, kemudian di game kedua Nadia membalas kekalahan atas Bernice dengan keunggulan jauh 257-186.

Perjalanan Nadia hingga mencapai partai puncak tidak diraih dengan mudah karena di babak Kualifikasi Woman Master dia meraih peringkat ketiga, dan atas raihan tersebut dia bersama dengan Tannya Roumimper dan Sharon Limansantoso berhak langsung lolos partai Final Woman Master Putaran II, tanpa harus melalui Final Woman Master Putaran I .

Nadia menunjukkan hasil gemilang di Final Woman Master Putaran II dengan memuncaki klasemen Final Woman Master Putaran II dengan nilai total 1793 dan nilai average 224,13. Posisi tersebut menjadikan dia tidak harus melalui stepladder tahap I dan II, namun langsung melawan pemenang stepladder tahap II yakni Bernice Lim asal Singapura.     

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home