Loading...
MEDIA
Penulis: Yan Chrisna Dwi Atmaja 18:04 WIB | Jumat, 10 April 2015

PBNU: Islam Radikal Bukan Budaya Indonesia

Mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Islam Seaceh membawa poster saat aksi di Bundaran Simpang Lima, Banda Aceh, Senin (6/4). Mereka mendesak pemerintah mengemblikan situs Islam. (Foto: Antara)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Nahdatul Ulama Asad Said Ali mengatakan paham ajaran Islam radikal bukan merupakan budaya yang umum ada di Indonesia.

"Paham tersebut memang dibawa oleh kelompok luar dan sebenarnya itu paham mereka sendiri yang sengaja diakitkan dengan sisi budaya Islam Indonesia," kata Asad Said Ali ketika berdiskusi di Universitas Bhayangkara, Jakarta, Jumat (10/4).

Ia menjelaskan, sasaran ajaran itu adalah orang-orang yang belum kuat keyakinannya serta lemah secara ekonomi akan mudah tergiur dengan tawaran ajaran radikal.

"Itu (paham radikal) memang dibentuk untuk menuju tujuannya dengan cara kekerasan, sayangnya masih banyak yang belum sadar jika terjerumus," katanya.

Pengurus Besar Nahdatul Ulama juga meminta laman web berbau paham berbahaya yang belum terdeteksi oleh tim panel yang dibentuk Kemenkoninfo agar segera diblokir.

Laman web yang diminta oleh PBNU untuk di blokir tersebut antara lain adalah Milaibrahim, Ansyarudaullah, Ansaruttauhid, Jihadologi, Azzam blog, Sautusallam dan Al-busro karena dinilai bermuatan negatif.

"Ini muatannya sudah radikal bahkan ada yang sampai mengajarkan cara membuat bom. Kecurigaan kuat kami ini yang punya ISIS malah tidak `diapa-apain`," ujarnya.

Kendati demikian dirinya mendukung dan menghargai BNPT dan Kemenkominfo yang telah memblokir 19 laman web yang dicurigai menyebarkan paham radikalisme dalam kontennya.

"Saya menghargai pemblokir 19 situs. Bagus, ada ketegasan dan untuk soal 12 pengurus laman yang protes tidak apa-apa karena bisa direvisi kayak Dakwatuna.com itu kan dari PKS," katanya.

Lebih lanjut, Asad berpendapat berbagai laman web yang mendukung ISIS mempunyai alamat dan pengelola yang jelas, maka BNPT dan Kominfo harus juga harus menindak tegas. (Ant)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home