Loading...
RELIGI
Penulis: Yan Chrisna Dwi Atmaja 11:26 WIB | Rabu, 17 September 2014

PBNU Minta Kemenag Cabut Peredaran Buku MTs Berbau SARA

Sampul buku Sejarah Kebudayaan Islam kelas VII MTs terbitan Kemenag 2014. (Foto: nu.or.id)
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) minta Kementerian Agama mencabut peredaran buku SKI kelas VII MTs Kurikulum 2013 karena menyebutkan makam wali sebagai contoh dari berhala masa kini, yang tidak sesuai dengan ajaran warga NU.
 
Wasekjen PBNU H Abdul Mun’im DZ menilai Kemenag ceroboh atas peredaran buku tersebut, tim penulis buku dari Ditjen Pendis Kemenag RI secara langsung menciptakan konflik terbuka di tengah keharmonisan umat beragama.
 
"Yang paling mendesak buku itu harus dicabut dari peredaran dulu," kata Abdul Mun’im DZ kepada NU Online di kantor PBNU Jakarta Pusat, Selasa (16/9) sore menanggapi peredaran buku Sejarah Kebudayaan Islam kelas VII MTs terbitan Kemenag 2014.
 
Menurut Mun’im, Kemenag seharusnya mengutamakan pelayanan pendidikan untuk umat banyak, bukan sibuk berurusan dengan proyek-proyek singkat dengan mengabaikan ketelitian yang berdampak pada lolosnya konten-konten kurikulum yang membuat ketegangan di tengah masyarakat.
 
“Orang Kemenag terlalu sibuk mengurusi proyek. Sehingga, muatan materi yang menggangu keharmonisan umat beragama bisa lolos cetak. Ini keteledoran Menteri Agama. Mereka mengkhianati amanah dan mandat yang diberikan rakyat untuk menjaga ketertiban dan kerukunan kehidupan umat beragama,” tegas Abdul Mun’im.
 
H Mun’im juga mengingatkan, Kemenag tidak boleh dipakai untuk kepentingan segelintir umat Islam. 
“Kemenag institusi negara. ia harus bekerja dalam rangka menciptakan kerukunan dan keharmonisan umat beragama,” terang Mun’im. (nu.or.id)

BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home