Loading...
RELIGI
Penulis: Bayu Probo 12:50 WIB | Senin, 23 September 2013

Pekan Perdamaian Dunia untuk Palestina Israel: Akhiri Teologi Zionisme Kristen!

Yerusalem adalah Kota Perdamaian dan Keadilan. (Foto: tparents.org)

YERUSALEM, SATUHARAPAN.COM –Jemaat-jemaat, organisasi perdamaian, dan berbagai kelompok masyarakat lainnya di setidaknya 20 negara di seluruh dunia memulai kegiatan selama seminggu sejak 22/9 dalam mendukung diakhirinya pendudukan Israel dan perdamaian abadi bagi semua orang di Palestina dan Israel. Salah satu pemikir Yahudi meminta orang Kristen melawan teologi Zionisme Kristen.

Pekan Perdamaian Dunia untuk Palestina Israel yang pada 2013 bertema “Yerusalem, Kota Keadilan dan Perdamaian” adalah inisiatif Dewan Gereja Sedunia (World Council of Churches –WCC) melalui salah satu badannya, Forum Oikoumene Palestina Israel (Palestine Israel Ecumenical Forum/PIEF). WCC mengajak gereja-gereja anggota dan komunitas iman untuk datang bersama-sama selama seminggu berdoa, melakukan advokasi dan tindakan dalam mendukung mengakhiri pendudukan ilegal di Palestina dan perdamaian yang adil bagi seluruh orang Palestina dan Israel. Hari ini, Yerusalem adalah kota yang secara tragis terbelah.

Tantangan bagi orang Kristen adalah untuk berbicara dan bertindak demi perdamaian berdasarkan keadilan bagi Yerusalem dan seluruh Palestina dan Israel, untuk mewujudkan visi kota terbuka dan inklusif untuk semua.

Berbagai Perayaan

Beberapa acara yang berkaitan dengan Pekan Perdamaian untuk Palestina Israel di antaranya adalah di Gereja Methodist Lichfield, Inggris pada 21/9 pukul 19.00 waktu setempat, Gwen Blackwell, dari Gerakan Solidaritas Perempuan Internasional yang telah bekerja di Bil'in, Tepi Barat berbicara di depan jemaat tentang kondisi Palestina. Sorenya, sejak pukul 16.00 diadakan doa bersama.

Rencananya di Fairlie, Largs, Inggris, pada 24/9, Gereja Paroki Fairlie, pada pukul 19.00-21.00 Christian Aid, Gereja Episkopal Skotlandia, dan Gereja Skotlandia  akan membagikan pengalamannya mengunjungi Palestina dan Israel. Acara dilanjutkan dengan doa untuk perdamaian.

Gereja Methodist Brunswick di Newcastle, Inggris pada 26 September malam, berencana menyelenggarakan acara Berdoa untuk Perdamaian Yerusalem.

Sabtu, 28 September pada pukul 14.00-15.00 waktu setempat di London akan diadakan kebaktian pertemuan ekumenikal. Lokasinya di The Garden, Friends Meeting House. Pengkhotbah adalah Uskup William Kenney, dari Keuskupan Birmingham, Pdt Paul Dean, URC, Kent, dan Pdt Torbjorn Holt, Ketua Dewan Gereja Lutheran di Inggris.

Akhiri Zionisme Kristen

Pemikir Yahudi terkenal, penulis dan teolog pembebasan,  Dr Marc Ellis, mengatakan baru-baru ini bahwa penderitaan di tanah Palestina tidak dapat berakhir tanpa tindakan signifikan dan menentukan untuk meminta pertanggungjawaban Israel. Israel harus bertindak agar norma-norma keadilan dapat dibicarakan di depan umum. Dari titik itu, mekanisme dalam lembaga keadilan bisa dibayangkan dan diimplementasikan di masa depan.”

Ada banyak cara untuk membawa Israel ke bertanggung jawab. Tekanan diplomatik dari Uni Eropa berada di barisan depan. Dokumen Kairos yang dirilis pemimpin Gereja di Palestina mengundang orang untuk mempertimbangkan kampanye boikot sebagai strategi non-kekerasan yang dipimpin oleh masyarakat sipil Palestina.

Bagi orang Kristen ada kebutuhan untuk melawan teologi Zionisme Kristen yang dalam melihat kembalinya orang Yahudi ke seluruh Palestina sebagai prasyarat untuk kembalinya Yesus. Sebab teologi ini secara langsung mendukung perampasan Palestina.

Acara Sejak Mei 2012

Sebagai bagian dari Pekan Dunia untuk Perdamaian di Palestina Israel, mulai dari 28 Mei-3 Juni 2012, gereja-gereja di setidaknya 25 negara di seluruh dunia mengirimkan sinyal yang jelas kepada para pembuat kebijakan, kelompok masyarakat, dan paroki mereka sendiri tentang kebutuhan mendesak untuk penyelesaian damai yang mengakhiri pendudukan ilegal dan mengamankan hak-hak yang sah dan masa depan kedua bangsa.

Selama Dunia Minggu untuk Perdamaian 2013, peserta akan mengatur dan bergabung dalam acara dan kegiatan di sekitar tiga prinsip berikut :

1. Berdoa dengan gereja-gereja yang hidup di bawah pendudukan, menggunakan doa khusus dari Yerusalem dan sumber daya lainnya ibadah disiapkan untuk seminggu.

2. Mendidik tentang tindakan yang membuat perdamaian, dan tentang fakta-fakta di lapangan yang tidak menciptakan perdamaian, terutama masalah yang terkait dengan kota Yerusalem.

3. Advokasi dengan para pemimpin politik dengan kebijakan ekumenis yang mempromosikan perdamaian dengan keadilan.

Tujuan Pekan Perdamaian Dunia untuk Palestina Israel

Pekan  doa, pendidikan, dan advokasi memanggil peserta untuk bekerja untuk mengakhiri pendudukan ilegal di Palestina, sehingga Palestina dan Israel akhirnya bisa hidup dalam damai. Sudah lebih dari 64 tahun sejak pembagian Palestina berubah menjadi mimpi buruk permanen untuk warga Palestina. Sekarang lebih dari 45 tahun sejak pendudukan Yerusalem Timur, Tepi Barat dan Gaza menenggelamkan visi damai satu lahan, kedua bangsa. Namun impian satu bangsa tidak dapat dipenuhi dengan mengorbankan yang lain. Pesan dalam acara ini adalah:

• Sudah waktunya bagi warga Palestina dan Israel hanya berbagi kedamaian.

• Sudah waktunya bagi kebebasan dari pendudukan.

• Sudah waktunya bagi persamaan hak.

• Sudah waktunya untuk penyembuhan jiwa terluka. (oikumene.org / onlineopinion.com.au / indcatholicnews.com / kairosbritain.org.uk)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home