Pelatih Mitra Kukar Bantah akan Main Bertahan
KUTAI KARTANEGARA, SATUHARAPAN.COM – Pelatih kesebelasan Pelatih Mitra Kutai Kartanegara (Kukar) Jafri Sastra membantah tim yang dia latih akan bermain bertahan saat partai final Piala Jenderal Sudirman (PJS) menghadapi Semen Padang.
“Tidak ada permainan bertahan dari Mitra Kukar, tapi kami akan memeragakan permainan untuk membuat kita memenangkan pertandingan,” kata Jafri di Kutai Kartanegara seperti diberitakan goal.com, hari Rabu (20/1).
Final Piala Jenderal Sudirman antara Mitra Kukar menghadapi Semen Padang akan berlangsung hari Minggu (24/1) di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta. Mitra Kukar lolos ke partai final karena mempermalukan tuan rumah Arema Cronus dengan skor 2-3, hari Minggu (17/1) di Stadion Kanjuruhan, Malang. Mitra Kukar lolos dengan skor agregat 5-2 karena saat semi final pertama di Kutai Kartanegara, tim asuhan Jafri menang dengan 2-0.
Semen Padang lolos ke partai puncak karena mengalahkan Pusamania Borneo dengan skor 4-2 lewat adu penalti, laga semi final II harus diakhiri dengan adu penalti karena skor agregat imbang 2-2.
Jafri menyadari tim besutannya akan mendapatkan tekanan dari dalam dan luar lapangan. Menurut Jafri, ia telah mempersiapkan anak asuhnya untuk menghadapi tekanan tersebut.
“Tapi, kami sudah terbiasa bermain di bawah tekanan di PJS. Saya sudah bilang kepada pemain, kita ingin maksimal, dan kita ingin menang,” tegas pelatih asal Payakumbuh, Sumatra Barat, itu.
“Kami akan berusaha sekeras mungkin mempertahankan keunggulan,” kata dia.
Jafri menambahkan timnya tidak terbiasa bermain terbuka, atau bernafsu menyerang. Namun serangan balik bisa kami manfaatkan untuk mencuri gol,” kata Jafri.
Sementara dalam latihan tim, hari Selasa (19/1), di Stadion H Agus Salim, Padang, Sumatera Barat pelatih Semen Padang, Nil Maizar mencoba beberapa formasi untuk mengisi posisi pemain yang absen karena cedera, Hendra Bayauw dan Satrio Syam.
Kemungkinan Nil Maizar akan mengisi posisi tersebut dengan beberapa pemain alternatif cadangan antara lain Adi Nugroho, Rudi, atau M. Nur Iskandar.
“Tidak masalah. Kita sudah biasa kehilangan pemain di tiap pertandingan karena akumulasi. Tugas kita adalah menyiapkan penggantinya sebaik mungkin. Kita punya cukup pemain untuk itu,” Nil.
Satrio dan Bayauw mendapatkan kartu merah saat mengalahkan Pusamania Borneo FC di semi-final. Berdasarkan regulasi dari operator turnamen, Mahaka Media Sports and Entertainment, pemutihan kartu hanya berlaku kepada pemain yang mendapatkan kartu kuning. (goal.com).
Editor : Eben E. Siadari
Partai Oposisi Korea Selatan Ajukan Mosi Pemecatan Presiden ...
SEOUL, SATUHARAPAN.COM-Partai-partai oposisi Korea Selatan, hari Rabu (4/12), mengajukan mosi untuk ...