Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 11:40 WIB | Senin, 01 November 2021

Pemberontak Trigayan Kuasai Kota Strategis Ethiopia

Seorang pejuang yang setia kepada Front Pembebasan Rakyat Tigray (TPLF) menjaga pos penjagaan di pinggiran kota Hawzen, yang saat itu dikuasai oleh kelompok itu, di wilayah Tigray, Ethiopia utara, pada Jumat, 7 Mei 2021. (Foto: dok. AP)

ADIS ABABA, SATUHARAPAN.COM-Pasukan pemberontak Tigrayan mengatakan pada hari Minggu (31/10) bahwa mereka telah merebut kota strategis lain di wilayah Amhara Ethiopia, yang terletak di salah satu dari dua jalan raya utama yang menghubungkan ibu kota Ethiopia, Adis Ababa, yang terkurung daratan ke pelabuhan di tetangga Djibouti.

Para pejuang menguasai kota Kombolcha dan bandaranya, kata Getachew Reda, juru bicara Front Pembebasan Rakyat Tigray (TPLF), kepada Reuters melalui telepon satelit dari lokasi yang dirahasiakan.

Juru bicara pemerintah Ethiopia, Legesse Tulu, juru bicara militer Ethiopia, Kolonel Getnet Adane, dan juru bicara regional Amhara, Gizachew Muluneh, tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Reuters tidak dapat memverifikasi klaim Getachew secara independen karena saluran telepon di Kombolcha tampaknya terputus pada hari Minggu.

Perebutan kota Kombolcha akan menjadi keuntungan strategis bagi para pejuang Tigrayan melawan militer dan sekutunya, yang berusaha mengusir Tigrayan dari wilayah Amhara.

Kota besar itu berjarak sekitar 380 kilometer dari ibu kota Addis Ababa dan merupakan selatan terjauh di Amhara yang telah dicapai TPLF sejak memasuki wilayah tersebut pada bulan Juli.

Pada hari Sabtu, Getachew mengatakan mereka telah merebut kota Dessie di utara, di mana puluhan ribu etnis Amhara mencari perlindungan dari eskalasi pertempuran. Pemerintah membantah hal itu terjadi.

Perang pecah hampir setahun yang lalu antara pasukan federal dan TPLF, yang mendominasi politik Ethiopia selama hampir tiga dekade sebelum Perdana Menteri Abiy Ahmed diangkat pada 2018. Konflik tersebut telah menewaskan ribuan warga sipil dan memaksa lebih dari dua juta orang meninggalkan rumah mereka.

Pasukan Tigrayan pada awalnya dipukul mundur, tetapi merebut kembali sebagian besar wilayah pada bulan Juli. Mereka kemudian mendorong ke daerah tetangga Amhara dan Afar, menggusur ratusan ribu lainnya.

Pada pertengahan Oktober, pasukan Tigrayan mengatakan militer telah melancarkan serangan darat untuk mendorong mereka keluar dari Amhara. Militer menuduh pasukan Tigrayan memulai putaran pertempuran baru-baru ini. (Reuters)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home