Loading...
EKONOMI
Penulis: Melki Pangaribuan 16:48 WIB | Senin, 30 Januari 2017

Pemerintah akan Bagi 24.000 Konverter Kit ke Nelayan Kecil

Tingkatkan ketahanan energi dan perekonomian rakyat
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan, hari Jumat (27/1), bertatap muka dengan para nelayan di Kecamatan Abang Kabupaten Karangasem, Bali yang telah menerima 625 unit paket konversi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Bahan Bakar Gas (BBG) Tahun Anggaran (TA) 2016. (Foto: esdm.go.id)

KARANGASEM, SATUHARAPAN.COM – Pemerintah tahun 2017 merencanakan pembagian konverter kit sebanyak 24.000 unit kepada nelayan kecil di 26 Kabupaten/kota di Indonesia, termasuk 1.116 unit di antaranya dibagikan di Kabupaten Karangasem, Bali.

"Tahun ini membutuhkan 1.116 unit, kami akan penuhi. Kami kasih 1.120, empatnya buat cadangan," kata Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan, hari Jumat (27/1) seperti dilansir dari esdm.go.id.

Pembagian paket terdiri dari mesin kapal,  konverter kit serta pemasangannya, dan tabung LPG 3 kg beserta isinya.

"Semoga dengan pemberian ini membantu ekonomi mereka menuju ekonomi masyarakat yang lebih baik dan energi yang ramah lingkungan,” harap Jonan. 

Selain itu, Menteri ESDM mengimbau agar pemanfaatan konverter kit dapat berjalan lancar sesuai dengan rencana yang ditetapkan.

"Kami terus lanjutkan program ini apabila diperlukan. Apabila sudah tidak diperlukan (anggaran) akan diprioritaskan ke yang lain," katanya.

Jumat lalu, Jonan bertatap muka dengan para nelayan di Kecamatan Abang Kabupaten Karangasem, Bali yang telah menerima 625 unit paket konversi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Bahan Bakar Gas (BBG) Tahun Anggaran (TA) 2016.

Di samping itu, Menteri ESDM juga menargetkan untuk memberikan bantuan paket konverter kit sebanyak 1.116 unit untuk nelayan kecil di Kabupaten Karang Asem pada TA 2017.

Program ini merupakan salah satu upaya Pemerintah dalam diversifikasi BBM ke BBG dan untuk meningkatkan ketahananan energi dan perekonomian masyarakat nelayan serta menekan subsidi BBM.

"Sesuai arahan Presiden, Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) ini uangnya rakyat, jadi dikembalikan ke rakyat seoptimal mungkin," kata Jonan.

Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Ditjen Migas) menugaskan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk pelaksanaan program penyediaan dan pendistribusian Liquefied Petroleum Gas (LPG) 3 Kg untuk kapal perikanan bagi nelayan kecil.

“Kami khususkan bagi nelayan kecil yang memiliki kapal perikanan yang menggunakan mesin motor tempel atau mesin dalam yang beroperasi harian/one day fishing,” katanya.

Pemerintah telah menetapkan kriteria bagi para penerima manfaat yang mendapatkan paket perdana konversi BBM ke BBG, antara lain nelayan yang memiliki kapal ukuran di bawah lima Gross Tonnage (GT),  yang memiliki bahan bakar bensin atau solar dan kapal yang digunakan memiliki daya mesin di bawah 13 Horse Power (HP).

Sedangkan jenis alat tangkap yang digunakan adalah alat tangkap yang ramah lingkungan, serta belum pernah menerima bantuan sejenis dari Pemerintah Pusat, Daerah atau Badan usaha.

Melalui penggunaan LPG, para nelayan akan menghemat pengeluaran harian  dalam penggunaan BBM untuk kebutuhan melaut (one day fishing) sebesar 24,69 persen atau sekitar Rp 11.150 per hari, apabila harga LPG 3Kg/tabung sebesar Rp 34.000 (LPG non subsidi).

Bahkan, mereka bisa menghemat hingga 62,35 persen atau sekitar Rp 28.150 per hari, apabila harga LPG 3 Kg/tabung sebesar Rp 17.000 (LPG Subsidi).

“Ini memberikan dampak positif bagi ekonomi nelayan karena mereka bisa menghemat pengeluaran biaya bahan bakar,” kata Jonan.

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home