Loading...
EKONOMI
Penulis: Melki Pangaribuan 18:23 WIB | Sabtu, 14 Januari 2017

Pemerintah Manfaatkan KA Peti Kemas Tingkatkan Ekspor-Impor

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto‎ dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Dirut Pelindo II Elvyn G Masassya beserta jajaran menghadiri acara Sosialisasi Peningkatan Penggunaan Kereta Api Gede Bage - Tanjung Priok, di Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (13/1). (Foto: kemendag.go.id)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Pemerintah memanfaatkan moda transportasi Kereta Api (KA) Peti Kemas Gedebage (Bandung)-Tanjung Priok guna menjadi alternatif baru agar kegiatan ekspor impor lebih efisien, tepat waktu, dan aman.

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto‎ dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Dirut Pelindo II Elvyn G Masassya beserta jajaran menghadiri acara Sosialisasi Peningkatan Penggunaan Kereta Api Gede Bage - Tanjung Priok, di Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (13/1).

Dalam kesempatan itu, Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita, mendorong peningkatan ekspor nonmigas dengan distribusi barang dan logistik yang lebih efisien.

"Penggunaan kereta peti kemas jalur Tanjung Priok-Gedebage harus dioptimalkan untuk membawa berbagai komoditas ekspor agar terjadi peningkatan efisiensi logistik, mengurangi waktu bongkar muat (dwelling time), serta meningkatkan kelancaran arus barang dan daya saing ekspor," kata Mendag Enggar, hari Jumat (13/1).

Mendag menyatakan, bahwa pemanfaatan kereta peti kemas ini menjadi salah satu pilihan solusi yang tepat.

"Tarif kereta api lebih murah, lebih tepat waktu, keamanan barang lebih terjaga, serta relatif aman dari dampak kemacetan arus lalu lintas di jalan raya," jelas Mendag.

Kereta peti kemas jalur Tanjung Priok-Gedebage sudah dapat dimanfaatkan sejak Juni 2016 pada saat kereta Pelabuhan Tanjung Priok resmi beroperasi. Sebelumnya, jalur kereta peti kemas Gedebage hanya sampai stasiun Pasoso. Jalur peti kemas ini dibangun atas kerja sama PT. Kereta Api Indonesia dengan PT. Mitra Adira Utama, PT. KA Logistik, dan PT. Multi Terminal Indonesia.

Sekilas Pelabuhan Darat Gedebage

Pelabuhan darat (dry port) Gedebage berada pada ketinggian kurang lebih 672 meter di ujung timur Kota Bandung. Pelabuhan darat ini merupakan salah satu pelabuhan darat pertama yang dibangun di Indonesia dengan menggunakan moda transportasi kereta api sebagai sarana pengangkut peti kemas untuk keperluan ekspor maupun impor dari daerah penyuplai kebutuhan masyarakat kota (hinterland area).

Stasiun kereta peti kemas di Pelabuhan Darat Gedebage memiliki dua jalur khusus untuk bongkar muat kontainer yang memiliki depo guna merawat puluhan gerbong. Di kawasan stasiun ini juga terdapat Terminal Peti Kemas Bandung (TPKB).

Sarana angkutan yang digunakan adalah gerbong berjenis GD/Gerbong Datar dengan macam-macam kapasitas angkut mulai dari 30 ton-45 ton. Barang yang diangkut antara lain barang elektronik hingga mobil.

TPK Gedebage memiliki daerah operasional terutama di sekitar kota Bandung, Sumedang, Garut, dan Tasikmalaya.

Secara administratif TPKB terletak di Kecamatan Gedebage Kota Bandung dan menempati daerah seluas 15.000 meter persegi  dengan fasilitas Container Yard seluas 9.800 meter persegi, penimbangan truk dan kontainer, custom clearance untuk produk ekspor, container handling (loading on dan loading off), jalur rel KA, karantina kontainer, dan pengurusan dokumen perjalanan (ekspor-impor). (PR)

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home