Pemimpin Iran Berjanji Akan Balas Kematian Komandan Garda Revolusi
TEHERAN, SATUHARAPAN.COM-Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, mengatakan bahwa pembunuhan komandan Garda Revolusi Iran (IRGC), Qassem Soleimani, akan meningkatkan motivasi perlawanan terhadap Amerika Serikat dan Israel.
"Semua musuh harus tahu bahwa jihad perlawanan akan berlanjut dengan motivasi berlipat ganda, dan kemenangan yang pasti menunggu para pejuang dalam perang suci," kata Khamenei dalam sebuah pernyataan yang disiarkan oleh TV, di mana ia menyerukan tiga hari berkabung nasional.
Khamenei juga bersumpah akan "membalas dendam berat" dan pekerjaan Soleimani akan berlanjut.
"Kemartiran adalah hadiah atas upayanya yang tak henti-hentinya selama bertahun-tahun," kata Khamenei pada akun Twitternya yang berbahasa Farsi sehubungan dengan Soleimani, seperti dikutip AFP.
"Dengan dia pergi, Insya Allah, pekerjaannya dan jalannya tidak akan dihentikan, tetapi balas dendam yang berat menunggu para penjahat yang menumpahkan darah mereka dengan darah dan para martir lainnya dalam insiden semalam," katanya.
Iran sering menyebut negara-negara regional dan pasukan yang menentang Israel dan Amerika Serikat sebagai front "perlawanan".
Meninggalkan Irak
Sementara itu, kedutaan Amerika Serikat di Baghdad pada hari Jumat mendesak semua warga AS untuk segera meninggalkan Irak, beberapa jam setelah AS membunuh pemimpin Pasukan Quds Iran, Mayjend Qassem Soleimani, dan komandan milisi Irak, Abu Mahdi al-Muhandis dalam serangan udara.
"Karena meningkatnya ketegangan di Irak dan kawasan itu, Kedutaan Besar AS mendesak warga Amerika untuk mengindahkan peringatan perjalanan Januari 2020 dan segera meninggalkan Irak. Warga AS harus berangkat melalui maskapai udara sesegera mungkin, atau ke negara-negara lain melalui darat," katanya dalam sebuah pernyataan.
Editor : Sabar Subekti
Pancasila Jadi Penengah Konflik Intoleransi
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Akademisi Universitas Gadjah Mada (UGM) Dr. Leonard Chrysostomos Epafras ...