Pemimpin Palestina Berusaha Cegah Negara Arab Normalisasi Hubungan dengan Israel
SATUHARAPAN.COM-Seorang pejabat senior Palestina mengumumkan pada hari Sabtu (19/9) bahwa kepemimpinan Palestina bertindak untuk "mencegah lebih banyak negara Arab yang melakukan normalisasi hubungan dengan Israel."
"Perjanjian normalisasi yang ditandatangani oleh Uni Emirat Arab (UEA) dan Bahrain dengan Israel didasarkan pada prinsip perdamaian untuk perlindungan," kata Saeb Erekat, Sekretaris Jenderal Komite Eksekutif Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), dalam wawancara dengan radio resmi Palestina, Voice of Palestine.
Ini adalah tanggung jawab negara-negara Arab dan Organisasi Kerjasama Islam (OKI) untuk mempertahankan keputusan mereka dalam komitmen pada Prakarsa Perdamaian Arab 2002, katanya.
Menurut Inisiatif Perdamaian Arab, negara-negara Arab hanya dapat menormalisasi hubungan dengan Israel setelah Israel mengakhiri pendudukan militernya di wilayah Arab.
Erekat mengungkapkan bahwa kepemimpinan Palestina akan menyampaikan 19 resolusi kepada Majelis Umum PBB pada sesi yang akan datang, termasuk "konfirmasi solusi dua negara dan resolusi sebelumnya dari legitimasi internasional terkait dengan perjuangan Palestina."
Kepemimpinan Palestina "mengharapkan dukungan internasional yang besar untuk resolusi Palestina," katanya.
Editor : Sabar Subekti
Penasihat Senior Presiden Korsel Mengundurkan Diri Masal
SEOUL, SATUHARAPAN.COM - Para penasihat senior Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol, termasuk kepala...