Loading...
SAINS
Penulis: Dewasasri M Wardani 16:24 WIB | Selasa, 03 Maret 2020

Pemkab Sikka Kembali Perpanjang Status DBD

Seorang ibu menjaga anaknya yang menderita DBD dan dirawat di RSUD Prof WZ Johanes Kota Kupang, Jumat (7/2/2020). (Foto: Antara/Kornelis Kaha).

KUPANG, SATUHARAPAN.COM – Pemerintah Kabupaten Sikka memperpanjang status kejadian luar biasa (KLB) kasus demam berdarah danque (DBD), karena sampai dengan saat ini jumlah penderita semakin meningkat.

"Status KLB sudah kami perpanjang untuk yang ketiga kali setelah jumlah kasus DBD meningkat dan yang meninggal juga semakin banyak. Status KLB tahap tiga akan berakhir pada 4 Maret mendatang," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka Petrus Herlemus saat dihubungi Antara dari Kupang, Senin (2/3).

Hal itu disampaikan dia berkaitan dengan perkembangan kasus DBD di Kabupaten Sikka yang sampai dengan Senin (2/3) sore ini sudah 1.057 kasus.

Petrus mengatakan, jika sampai dengan Rabu (4/3) kasus DBD tidak berkurang maka status KLB di kabupaten itu akan terus diperpanjang.

"Sampai dengan saat ini jumlah korban yang meninggal mencapai 11 orang, sementara 200-an orang tengah dirawat di tiga rumah sakit di Kabupaten Sikka, di antaranya RSUD TC Hillers, RS Kewapante, dan RS Lela," kata dia.

Ia mengatakan, dari 21 kecamatan di kabupaten itu terdapat enam kecamatan dengan jumlah kasus terbesar, yakni Magapanda dengan 165 kasus, Nita 126 kasus, Alok 106 kasus, Alok Timur 105 kasus, Alok Barat 101 kasus, dan Bola yang data tentang jumlah kasus belum terkumpul.

Sejauh ini, kata dia, pemkab setempat sudah berusaha agar kasus DBD tidak menyebar lagi.

Namun, katanya, akibat cara hidup sehat yang tak benar mengakibatkan banyak korban berjatuhan.

"Tak hanya itu kebanyakan orang tua yang anaknya sakit panas mereka tidak langsung membawanya ke puskesmas, tetapi justru membawanya ke dukun, sehingga saat dibawa ke puskemas atau RS sudah tak tertolong lagi," kata dia.

Berbagai cara, kata dia, juga terus dilakukan, salah satunya membagi-bagikan antinyamuk ke sekolah-sekolah, karena anak-anak rentan demam berdarah.

Dinkes setempat telah membuka posko laboratorium yang bisa digunakan masyarakat untuk mengecek darahnya. Para petugas posko itu akan bertugas selama 24 jam dalam melayani pasien. (Ant)

 

 

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home