Loading...
LAYANAN PUBLIK
Penulis: Febriana Dyah Hardiyanti 16:46 WIB | Senin, 22 Agustus 2016

Pemprov DKI Yakin Akhir 2017 Titik Banjir Berkurang

Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). (Foto: beritajakarta.com)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), meyakini hingga akhir tahun 2017, titik banjir di Ibu Kota dapat teratasi dengan baik sehingga mengalami pengurangan secara signifikan. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta masih terus menormalisasi Sungai Ciliwung serta saluran air yang terus dibersihkan.

"Kami yakin sampai akhir tahun depan, titik banjir di DKI akan jauh berkurang," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, hari Senin (22/8).

Menurutnya, saat ini, jumlah titik banjir di Ibu Kota sudah mulai berkurang. Selain itu, genangan juga sudah cepat surut karena saluran air banyak yang sudah dikuras.

"Kamu lihat deh di Jakarta Selatan atau di Jakarta Utara, sudah banyak titik yang dulu banjir sudah tidak banjir lagi," tuturnya.

Kendati demikian, Ahok mengakui masih ada beberapa kawasan yang bisa terendam banjir, karena kondisi wilayah yang memang berada di bawah. Selain itu, ada beberapa bangunan yang mengganggu saluran air.

Banjir di Jakarta, lanjut dia, juga belum dapat tuntas sebelum pembangunan tanggul di pantai utara Jakarta selesai. Sebab, saat ini tanggul yang ada hanya setinggi 2,8 meter, masih di bawah gelombang rob yang mencapai tiga meter.

"Kenapa saya bilang total enggak selesai? Karena tanggul total Jakarta ini belum selesai," katanya.

Ahok menambahkan, jika tanggul belum selesai dibangun, maka banjir masih akan terus mengancam. Terlebih, jika ditambah dengan hujan lokal yang terjadi selama tiga hari, maka 40 persen Jakarta bisa terendam banjir. "Kalau tiba-tiba rob di atas 2,8 meter, dan tanggul belum selesai, Jakarta bisa tenggelam 40 persen," tuturnya.

Namun, lanjut Ahok, jika tidak ada rob yang mencapai 2,8 meter, maka banjir di Jakarta bisa cepat surut. Karena semua saluran air sudah dikuras. Selain itu, pompa air yang ada juga dimaksimalkan kerjanya.

"Tapi kalau tidak membangun tanggul dan tidak ada rob di atas 2,8 meter, mau hujan juga pasti surut," katanya.

Ahok menyatakan terus membeli alat berat guna menunjang pengerukan saluran air. Diperkirakan, jika terus membeli alat berat, pengerukan saluran air dapat terselesaikan dalam dua tahun.

"Kalau beli alat berat banyak langsung selesai dua tahun," ujarnya menambahkan.

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home